Quantcast
Channel: Merek Motor | AutonetMagz :: Review Mobil dan Motor Baru Indonesia
Viewing all 1030 articles
Browse latest View live

Piaggio Indonesia Gelar Community Ride Vespa LX i-get 125 di Bandung

$
0
0

AutonetMagz.com – PT Piaggio Indonesia selaku Agen pemegang Merk (APM) dari merk Vespa di Indonesia telah memperkenalkan versi terbaru dari Vespa LX i-get 125 di Jakarta pada minggu lalu. Nah, rangkaian kegiatan tersebut tidak berhenti sampai disana saja, melainkan dilanjutkan juga ke beberapa daerah lainnya, termasuk di Bandung. Guna menyemarakkan perkenalan dari produk terbaru mereka, pihak Piaggio Indonesia juga menggelar communitu ride pada hari Minggu, 1 September 2019 kemarin.

Kegiatan community riding yang diselenggarakan kemarin dimulai dari diler Piaggio Vespa Aria Jipang pukul 09.00 WIB, dengan rute melewati Kantor Wali Kota Bandung, Jalan Asia-Afrika, Jalan Braga, dan berakhir di area mall Paris Van Java. Di Paris Van Java Mall, Bandung, para komunitas pecinta Vespa dapat langsung merasakan pengalaman berkendara skuter premium khas Italia sekaligus melihat pameran produk Piaggio dan Vespa, termasuk diantaranya sang bintang utama dari kegiatan ini, Vespa LX i-get 125.

Nah, Vespa LX i-get 125 terbaru ini mendapatkan penyegaran di beberapa sisi. Pertama, Vespa LX 125 i-Get kini menggunakan front tie baru. Selain itu, Vespa LX 125 i-Get juga mendapatkan heat protector baru untuk knalpotnya. Selain itu, motor ini juga mendapatkan USB port pada box di bawah kemudi untuk pengisian daya, desain jok dan sandaran kaki terbaru untuk meningkatkan kontrol dan kenyamanan bagi pengendara dan penumpang, serta teknologi LED pada front headlamp-nya untuk pencahayaan yang lebih baik di malam hari.

Velg yang digunakan oleh Vespa LX 125 i-Get terbaru ini juga berubah dibandingkan dengan versi lawasnya, dan pihak Vespa mengklaim panel instrumen motor ini kini lebih informatif. Vespa LX 125 i-Get 2019 sendiri dilepas ke pasar dengan banderol 35,8 jutaan Rupiah, OTR Jakarta. Ada 3 opsi warna untuk Vespa LX 125 i-Get 2019, yaitu Red Passione, Black Vulcano, dan Blue Avio. Jadi bagaimana pendapat kalian, kawan? Ada yang dari Bandung?

Yuk sampaikan pendapat kalian di kolom komentar di bawah ini.


Honda CBF190TR : Motor Retro Modern Honda di China

$
0
0

AutonetMagz.com – Konsep retro modern nampaknya cukup digandrungi oleh konsumen di Asia beberapa waktu belakangan ini. Terbukti, hampir bersamaan dengan diluncurkannya Yamaha XSR155 di Thailand, Honda di China juga memperkenalkan sebuah motor retro modern namun dengan kubikasi yang lebih besar. Produk tersebut adalah Honda CBF190TR yang dikembangkan dari salah satu naked bike Honda yang tak kalah cakep, yaitu Honda CB190R.

Mungkin beberapa diantara kalian akan berkomentar bahwa motor ini mirip dengan sosok Honda CB150 ExMotion ataupun Honda CB300R, namun nyatanya malah sangat berbeda. Walaupun mengusung konsep retro modern, namun Honda CBF190TR tidak meneruskan desain Neo Sport Cafe yang diusung Honda CB300R dan kawan – kawannya. Lihat saja jok Honda CBF190TR ini yang dibuat tandem dan tidak bertingkat melainkan rata. Jelas konsep ini berbeda dengan Honda CB150 ExMotion ataupun Honda CB300R, malahan lebih mirip Honda CB650R dan Honda CB1000R versi low budget.

Oke, kita mulai lihat bodynya, motor ini menggunakan lampu membulat yang retro namun dengan pencahayaan LED, plus LED DRL. Sayangnya, tidak ada visor di atas lampu motor ini, sehingga panel instrumennya terlihat terbuka, ada yang suka dan ada yang tidak. Suspensi depannya sama persis dengan Honda CB190R, sudah menggunakan USD hanya saja dilabur warna hitam. Spakbor depan minimalis dengan aksen silver, dan velg cast wheel yang digunakan masih sama persis dengan Honda CB190R. Untuk ban, yang digunakan semi dual purpose dengan kembangan yang lebih terlihat berotot.

Untuk menegaskan kesan retro, Honda CBF190TR menggunakan spion berbentuk bulat, detail sederhana yang bahkan tidak diberikan di Yamaha XSR155. Tangki bahan bakarnya tergolong ramping dengan bentuk mengotak, dan ada shroud mungil berkelir silver yang ada 2 model berbeda. Di sisi bawah mesin diberikan undercrowl berkelir silver, dan tidak usah kaget kalau tidak menemukan radiator di motor ini. Toh memang masih air cooled. Panel instrumennya berbentuk digital dan terdapat indikator gigi, dan jam digital. Yang menarik, di sisi kiri panel instrumennya terdapat port USB untuk mengisi daya gadget, out of the box sob.

Setang yang digunakan model fatbar, dan tuas rem serta kolping dilabur warna hitam. Oiya, motor ini sudah dilengkapi rem ABS, sob walaupun cuma single channel. Geser ke belakang, Honda CBF190TR menggunakan jok model tandem yang posisi duduknya nyaris sejajar, dan knalpot yang bentuknya modern, silencer-nya pendek dan ujungnya dibuat mengotak. Honda CBF190TR masih menggunakan swing arm model kota, dan juga suspensi monoshock. Lampu belakangnya minimalis, khas motor retro, dan spakbor belakangnya dibuat dekat dengan ban, bukan model menggantung.

Honda CBF190TR menggunakan mesin 184cc 1 silinder Injeksi dengan tenaga maksimal 15,8 PS pada 8.000 RPM dan torsi 15 Nm pada 7.000 rpm. Secara umum, power motor ini turun sedikit dibandingkan dengan Honda CB190R, namun torsinya naik 0,8 Nm. Jadi, apa tanggapan kalian pada sosok Honda CBF190TR ini? Berharap dibawa ke Indonesia? Kalau iya, cocoknya tetap pakai nama Honda CBF190 atau Honda Tiger? Yuk sampaikan pendapat kalian di bawah ini.

Honda Akan Terapkan VTEC Pada Motor Kecil, Termasuk PCX?

$
0
0

AutonetMagz.com – Teknologi katup variabel bukanlah sebuah teknologi yang baru di dunia otomotif, namun penerapan teknologi serupa di segmen roda dua, khususnya untuk motor berkubikasi kecil tergolong jarang. Beberapa tahun lalu Yamaha mempopulerkan teknologi tersebut melalui mesin VVA mereka. Nah, nampaknya seteru abadi mereka yaitu Honda tidak mau ketinggalan. Pabrikan berlogo sayap ini berencana untuk menerapkan teknologi andalan mereka yaitu VTEC di motor kecil juga.

Mengutip informasi via Kojintekibikematome, muncul beberapa gambar yang nampak merupakan paten dari mesin motor berteknologi katup variabel. Nah, menariknya, ilustrasi yang digunakan di paten mesin tersebut adalah siluet body dari Honda SH150i. FYI, mesin dari Honda SH150i dan Honda PCX150 merupakan common parts. Jadi, jikalau realisasi dari paten mesin ini menjadi kenyataan, tidak menutup kemungkinan motor – motor dengan mesin 150cc Honda akan mendapatkan teknologi serupa. Saat ini, ada cukup banyak motor 150cc Honda yang dipasarkan di Indonesia.

Sebut saja Honda Vario150, Honda PCX150, Honda ADV150, Honda CBR150, hingga Honda CB150R dan Honda CRF150. Jika kesemua motor tersebut menggunakan teknologi VTEC, maka jelas secara spesifikasi akan berimbang dengan jajaran motor Yamaha yang sudah menggunakan mesin 155cc VVA di tiap segmennya. Sebenarnya, pihak Honda bukannya pertama kali menanamkan teknologi VTEC di motor lansirannya. Teknologi ini sudah pernah diterapkan oleh pabrikan asal Jepang ini di Honda CB400SF sejak tahun 1999 silam hingga hari ini.

Honda VFR800 juga mendapatkan teknologi serupa di awal 2000-an, namun sayangnya sejumlah komplain membuat Honda enggan menanamkan teknologi tersebut di VFR1200. Selain itu, masih ada juga Honda NC700D Integra yang juga berkesempatan mendapatkan teknologi VTEC. Tentunya, nama besar teknologi VTEC bisa menjadi nilai jual tersendiri bagi calon – calon motor kecil milik Honda di masa depan. Selain itu, keuntungan lain dari penggunaan katup varian adalah memberikan pembagian tenaga yang lebih merata di setiap putaran mesin.

Jadi, bagaimana menurut kalian? Apakah harapan terkait hal ini? Yuk sampaikan pendapat kalian di kolom komentar di bawah ini.

Vespa Sprint Carbon Dapat Edisi Terbatas, Hampir 50 Juta!

$
0
0

AutonetMagz.com – Gaya hidup menjadi salah satu alasan yang cukup banyak dimiliki oleh konsumen dalam membeli sebuah motor Vespa. Apalagi, pabrikan asal Italia ini juga kondang karena nilai historis, budaya, dan juga prestisiusnya. Lantas, apa jadinya jikalau Vespa menghadirkan sebuah edisi yang terbatas? Jelas varian tersebut memberikan nilai tambah bagi mereka yang ingin tampil beda di jalan. Dan PT Piaggio Indonesia nampaknya paham betul dengan hal ini.

PT Piaggio Indonesia baru – baru ini memperkenalkan sebuah edisi terbatas dari Vespa Sprint Carbon 2019. Diperkenalkan dalam edisi warna White Innocenza, konsep Vespa Sprint Carbon menonjolkan citra premium dan sporty. “Vespa Sprint Carbon sangat kuat dengan citra premium dan sporty. Melalui edisi terbatas ini, kami ingin mengajak pecinta Vespa ke dalam perjalanan yang penuh kegembiraan dan pengalaman dengan menggabungkan desain yang elegan dan performa yang sporty” Kata Marco Noto La Diega, President Director PT Piaggio Indonesia.

Vespa Sprint Carbon ditawarkan dalam jumlah yang terbatas untuk mereka yang ingin hidup penuh semangat dan intensitas tinggi,” tambah Marco. Di edisi terbatas ini, pihak Vespa memberikan detil grafik pelek terbaru, speedometer cover bertekstur karbon terbaru, front tie bertekstur karbon dengan horn cover baru berwarna merah, logo ‘Carbon’ yang terpasang pada laci di balik shield, serta sentuhan warna abu-abu pada shield. Selain itu, jok tunggal (single saddle) pada Vespa Sprint Carbon juga diberikan tekstur karbon dan jahitan merah yang berkesan sporty.

Teknologi LED pada lampu depan, belakang, dan Daytime Running Light (DRL) juga diberikan di varian ini. Fitur lain yang ditawarka adalah i-get engine, ABS (Antilock Braking System) di roda depan, Immobilizer, dan port USB untuk memudahkan pengisian daya smartphone. Vespa Sprint Carbon edisi terbatas 2019 ditawarkan dengan harga 49.800.000 Rupiah on-the-road Jakarta. Walaupun disebut sebagai edisi terbatas, namun pihak Vespa tidak membeberkan berapa jumlah unit yang disiapkan untuk Vespa Sprint Carbon edisi terbatas kali ini.

Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan? Yuk sampaikan pendapat kalian di kolom komentar di bawah ini.

Suzuki Rilis Nex II Cross, Gaya Adventure Mulai 15 Jutaan!

$
0
0

AutonetMagz.com – Tren pabrikan otomotif yang melakukan ‘Inovasi’ pada motor matik dengan berbagai konsep yang nyeleneh terus berkembang. Salah satunya adalah dengan menghadirkan sebuah skutik dengan konsep petualang alias adventure. Nah, tak mau kalah dengan Honda ADV150 sertai Yamaha X-Ride, pihak Suzuki Indomobil Sales (SIS) 2W juga berinovasi dengan menghadirkan Suzuki Nex II Cross, sebuah skutik berjiwa adventure dengan banderol merakyat.

Sebenarnya, tak terlalu sulit membedakan sosok Suzuki Nex II Cross dengan versi standar. Untuk varian Cross, sendiri hanya ditawarkan dalam 2 warna saja, yaitu Trick Blue/Titan Black dan Aura Yellow/Titan Black. Selain itu, Suzuki Nex II Cross juga mendapatkan ban yang lebih kekar dibanding dengan versi standarnya, ala – ala semi dual purpose. Suzuki Nex II Cross juga ditawarkan dalam 2 varian, yaitu varian standar dan varian Accessories. Tentunya perbedaan keduanya ada pada tambahan aksesoris yang diberikan.

Untuk varian Accessories, Suzuki Nex II Cross mendapatkan lampu LED, USB Charger, Visor, Cover Muffler, dan juga decal pada velgnya. Varian ini sendiri dilepas dengan banderol mencapai 16,1 jutaan Rupiah on the road Jakarta. Sedangkan untuk varian standarnya dibanderol denga harga mencapai 15,4 jutaan Rupiah on the road Jakarta. Untuk varian standar, ada perbedaan harga sebanyak 300 ribu jikalau dibandingkan dengan Suzuki Nex II versi standar. Untuk mesin, Suzuki Nex II Cross mengandalkan mesin yang sama dengan Suzuki Nex II standar, yaitu mesin 115cc 8,9hp dan torsi 8,5 Nm.

Perilaku kebiasaan generasi muda saat ini menjadi tantangan bagi Suzuki untuk bisa menjadi sarana dan fasilitas berekspresi mereka. Saat ini berpetualang tidak hanya disukai dan dinikmati oleh kalangan tertentu, dan definisi petualangan pun menjadi semakin beragam. Oleh karena ini, Suzuki NEX II Cross ini hadir sebagai jawaban dan solusi pemenuhan gaya pribadi, sekaligus membanggakan untuk ditunjukkan di media sosial,” ujar Dept. Head of Sales & Marketing 2W SIS Yohan Yahya. Nah, Suzuki Nex II Cross sendiri bakal menjadi rival bagi Yamaha X-Ride, walau mesinnya lebih mungil.

Jadi, bagaimana menurut kalian sosok Suzuki Nex II Cross ini? Mari sampaikan di kolom komentar di bawah ini.

Aprilia Siapkan 2 Motor 150cc di India, Naked & Fairing!

$
0
0

AutonetMagz.com – Segmen motor 150cc kini merupakan segmen yang tergolong ramai. Banyak motor baru bermunculan dengan mesin berkubikasi 150cc, mulai dari skutik, motor sport, trail, adventure hingga motor – motor retro. Nah, salah satu pabrikan yang juga tengah menggodok produk untuk kelas 150cc adalah pabrikan asal Italia, yaitu Aprilia. Bahkan, pabrikan ini tidak hanya menyiapkan 1 produk, melainkan langsung 2 produk.

Aprilia Tuono 150

Mengutip informasi via Bikewale, Piaggio Group India yang menjadi induk dari Aprilia di Negeri Bollywood tersebut dikabarkan tengah mempersiapkan motor 150cc Sport baru untuk tahun 2020 mendatang. Rencana tersebut sebenarnya tergolong molor, karena awalnya motor 150cc dari Aprilia ini dijadwalkan hadir pada tahun 2019 ini. Molornya peluncuran motor 150cc dari Aprilia sendiri dikarenakan beberapa faktor. Pertama, adanya standar emisi baru BS-VI yang setara Euro6. Standar emisi ini menguras fokus dari pihak Piaggio India sehingga harus sejenak mengesampingkan kehadiran motor baru Aprilia.

Aprilia RS150

Selain itu, pihak Piaggio India juga masih melakukan riset pasar terkait produk tersebut. Nah, mengacu informas dari sumber, Aprilia akan memperkenalkan sosok motor 150cc terbarunya pada gelaran India Auto Expo 2020 yang dihelat pada bulan Februari 2020 mendatang. Kedua produk yang akan diperkenalkan adalah Aprilia RS150 dan juga Aprilia Tuono 150. FYI, kedua motor tersebut sebenarnya bukanlah motor yang sepenuhnya baru, karena 2 tahun silam motor ini sempat dipajang di India Auto Expo 2017. Aprilia RS150 akan masuk di segmen motor sport fairing 150cc, sedangkan Aprilia Tuono 150 di segmen naked bike.

Nah, untuk dapur pacu, kabarnya Aprilia akan menanampak mesin 150cc 1 silinder berpendingin cair yang memiliki tenaga maksimal mencapai 18hp. Artinya, secara spesifikasi mesin, baik Aprilia RS150 maupun Aprilia Tuono 150 tidak akan terlalu kalah dengan rival dari Honda, Yamaha dan juga Suzuki. Lantas, jika keduanya diperkenalkan di India, bagaimana dengan pasar Indonesia? Masih ada peluang keduanya bisa dipasarkan di tanah air. “Kami masih pelajari dan enggak mustahil kalau Aprilia RS150 juga bakal dijual di Indonesia,” papar Marco Noto La Diega, selaku President Director PT Piaggio Indonesia awal tahun 2019 ini.

Jadi, kita tunggu saja, kawan. Kalau menurut kalian bagaimana? Apa tanggapan kalian terhadap kabar kedua motor asal Italia ini?

Vespa GTS Super Tech 300 : Skuter Canggih Seharga LCGC!

$
0
0

AutonetMagz.com – Mau secanggih apa sih kira-kira sebuah motor? Kami tak pernah menyangka kalau sebuah motor lama-lama bisa memiliki fasilitas yang mirip-mirip dengan mobil, terutama motor yang berkaitan dengan gaya hidup pemiliknya. Vespa misalnya, coba lihat Vespa GTS 300 yang baru mereka luncurkan di Indonesia. Marco Noto La Diega, Presiden Direktur PT Piaggio Indonesia menyebut Vespa ini sebagai Vespa tercanggih yang pernah dibuat.

Memangnya ada apa saja di motor ini? Yang dasar-dasar dulu seperti mesin, ia punya mesin 300 cc – atau lebih tepatnya 278,3 cc – dengan tenaga mencapai 23,8 hp di 8.250 rpm dan torsi 26 Nm di 5.250 rpm. Mesin ini diklaim paling bertenaga sehingga mereka berani menyematkan embel-embel HPE di mesinnya, di mana HPE adalah kependekan dari High Performance Engine. Jelas mesin 300 cc ini bukan buat trek-trekan, tapi lebih supaya motor ini tidak pernah kehilangan nafas tiap digas.

Hal menarik kedua adalah absennya panel instrumen tradisional. Tidak ada instrumen analog di sini, bukan juga layar monokrom biasa macam skuter Jepang yang jamak di jalanan. Adalah layar 4,3 inci TFT yang tidak hanya menjadi spidometer belaka, namun Vespa menyebutnya sebagai Smart Dash. Kita bisa menghubungkan smartphone kita dengan Vespa GTS Super Tech 300 melalui Aplikasi Vespa Mia di Play Store dan App Store. Selain dari itu, kita bisa mengaktifkan perintah suara.

Ada tombol di dekat tombol klakson yang jika dipencet, kita bisa memberi perintah suara via microphone yang sudah terhubung ke smartphone. Sungguh menarik, sebab sekarang motor macam Vespa GTS saja fiturnya sudah mengejar mobil yang biasa kita kenal. Lampu depan pastinya sudah LED dan tertanam LED DRL seperti motor modern. Keselamatan Vespa GTS termahal ini diwakili oleh hadirnya ABS buat rem cakram depan-belakang dan stability control.

Bersamaan dengan Vespa GTS Super Tech 300, kami ingin para pecinta Vespa dapat merasakan bagaimana mengendarai skuter terbaik yang pernah ditawarkan oleh Vespa. Vespa GTS Super Tech 300 menghadirkan karakter kuat melalui desain yang menawan, mesin yang bertenaga dan dilengkapi teknologi termutakhir. Kami percaya Vespa GTS Super Tech 300 akan menghadirkan keunikan dan kenikmatan yang lebih baik dalam berkendara,” ujar Marco Noto La Diega, President Director of PT Piaggio Indonesia.

Harga Vespa GTS Super Tech 300 ini ada di angka 152 juta Rupiah dalam kondiri OTR Jakarta. Tentu saja Vespa GTS Super Tech 300 ini akan menjadi motor yang sangat segmented, namun ia juga sangat desirable. Pilihan warnanya hanya ada 2, Grey Avio seperti di foto atau Black Vulcano. Banderol seharga LCGC untuk Vespa paling canggih yang jaminan gaya kalau dibawa jalan-jalan atau sunmori? Menarik juga. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!

Astra Honda Segarkan Tampilan Supra GTR150!

$
0
0

AutonetMagz.com – Sejak sedekade silam, pangsa pasar dari motor bebek terus tergerus oleh kehadiran dari motor matik mungil atau yang kita kenal dengan nama skutik. Beragamnya varian skutik dan kemudahan untuk mengendarainya membuat pasar bebek kian tersudut. Kini, motor bebek sudah bisa dihitung jari, dan salah satu yang masih eksis adalah bebek super lansiran Honda yaitu Honda Supra GTR150 yang baru saja disegarkan.

Jadi, baru – baru ini pihak Astra Honda Motor memperkenalkan versi terbaru dari Honda Supra GTR150 dengan sejumlah ubahan. Ingat, versi terbaru ini hanya versi penyegaran alias minor change, jadi jangan berharap ada ubahan yang masif. Ubahan yang pertama terlihat jelas ada pada grafis yang diusungnya, hal wajar dalam pasar roda dua. Selain itu, ada ubahan desain pada batok lampu depannya. Ubahan lain yang terlihat ada pada panel intrumen-nya yang kini sudah full digital dengan bentuk yang menyerupai milik Honda Sonic 150.

Ke sisi belakang, Honda Supra GTR150 menapatkan lampu belakang baru yang kini terpisah untuk lampu rem dan lampu seinnya. Lampu sein dibuat model menggantung di sisi kanan dan kiri, hanya sayangnya lampu sein yang digunakan bukan LED seperti milik saudara – saudaranya, masa kalah sama Vario. Sedangkan lampu rem motor ini juga masih bohlam dengan bentuk housing yang minimalis. Sisanya, bisa dikatakan bahwa Honda Supra GTR150 versi terbaru ini sama saja dengan versi sebelumnya. Untuk banderol, Honda Supra GTR150 dipatok di angka 23.685.000 Rupiah OTR Jakarta untuk warna matte.

Sedangkan 23.435.000 Rupiah untuk warna lain yaitu warna Spartan Red dan Gun Black. “Kami berharap model ini dapat semakin dicintai generasi muda yang menyukai kecepatan dan ingin selalu tampil beda. New Honda Supra GTR150 juga tetap memiliki performa mesin yang bertenaga tinggi namun tetap nyaman untuk dikendarai sehari-hari”, ucap Direktur Marketing AHM, Thomas Wijaya. Untuk dapur pacu, Bebek Super Honda ini masih mengandalkan mesin 150cc DOHC 4-valve didukung transmisi 6 kecepatan. Mesin motor ini menghasilkan tenaga yang mencapai 12,0 kW (16,3 PS)/9.000 rpm.

Jadi, bagaimana menurut kalian sosok Honda Supra GTR150 versi terbaru ini? Yuk sampaikan pendapat kalian di kolom komentar di bawah ini.


Yamaha MT-25 Dapat Wajah Baru & USD, Makin Garang!

$
0
0

AutonetMagz.com –A

Sebenarnya, tidak terlalu susah untuk membedakan sosok Yamaha MT-25 versi lawas dan versi terbaru ini, tampangnya saja sudah berbeda jauh. Yamaha MT-25 terbaru menggunakan ‘kepala’ baru dengan bentuk yang jauh lebih bengis. Di batok lampunya, terdapat 3 buah lampu yaitu lampu utama yang berbentuk proyektor mengotak dengan teknologi LED, sedangkan 2 lampu sisanya adalah LED DRL. Nah, komposisi lampu ini membentuk tampang bengis sekaligus formasi huruf ‘Y’ yang nampaknya menggambarkan identitas brand-nya.

Belum selesai sampai disana, Yamaha MT-25 terbaru juga menggunakan lampu sein LED baru yang bentuknya tipis dan cantik. Selanjutnya, Yamaha MT-25 terbaru ini juga mendapatkan suspensi depan model terbalik alias USD dengan tabung berwarna gelap. Sedangkan spatbor depan dibuat lebih sporty dan racy dari sebelumya. Velg yang digunakan masih sama, pun begitu dengan piringan cakram di roda depannya. Ban-nya menggunakan profil 110/70 di sisi depan dan 140/70 di sisi belakang, khas motor 250cc. Geser ke samping, Yamaha MT-25 masih menggunakan undercrowl dan knalpot yang desainnya sama.

Walau begitu, tangki dan juga shroud dari motor ini kibi sudah berubah. Shroud-nya menggunakan bentuk bak Yamaha MT-Series lainnya yang memiliki aksen air scoop, sedangkan tangkinya dibentuk menyesuaikan dengan bagian tersebut. Oiya, Tangki ini juga dilabur dua warna serta ada logo MT. Panel instrumennya juga sudah menggunakan milik Yamaha R-25 terbaru yang full digital dan memiliki informasi yang komplit termasuk shift timing light. Sedangkan di belakang, Yamaha MT-25 terbaru sudah tidak dibekali dengan tanduk di buritannya.

Untuk mesin, Yamaha MT-25 masih mengandalkan mesin 250cc 2 silinder DOHC liquid cooled yang menghasilkan tenaga sebesar 26,5 kW / 12.000 rpm dan torsi sebesar 23,6 Nm / 10.000. Nah, motor ini ditawarkan dalam 3 varian warna yang meliputi Matte Grey, Metallic Blue dan Metallic Black dan dipasarkan seharga Rp 53.900.000 OTR Jakarta. Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?

Ini komentar warganet mengenai Yamaha MT-25 baru 2019

Kontingen Indonesia Libas Royal Enfield Moto Himalaya 2019!

$
0
0

AutonetMagz.com – Bagi penggemar roda dua, biasanya touring ataupun trabas menjadi salah satu agenda wajib yang dilakoni untuk menyegarkan pikiran. Nah, pun begitu dengan para penggemar Royal Enfield, hanya saja tujuan mereka lebih ekstrim. Salah satu tujuan mereka adalah pegunungan Himalaya, dan motor yang digunakan untuk menuju Himalaya adalah seri Royal Enfield yang juga bernama sama, yaitu Royal Enfield Himalayan. Oleh karena itu, tercetuslah Marquee Global Ride Royal Enfield – Moto Himalaya.

FYI, Marquee Global Ride Royal Enfield – Moto Himalaya adalah ajang bagi para pengendara RE untuk berpetualang dengan sepeda motor di salah satu rute terberat di dunia dengan cuaca yang ekstrim. Nah, kontingen dari Indonesia pun mendapatkan kesempatan untuk menaklukan Marquee Global Ride Royal Enfield – Moto Himalaya, dimana salah satunya berasal dari Tim Redaksi AutonetMagz, yaitu Pak Claudius Surya yang akrab disapa Audi. Oiya, selain itu, Royal Enfield juga mengajak beberapa tokoh kenamanaan di Indonesia yaitu Darius Sinathrya dan juga Donna Agnesia untuk menaklukan rute tersebut.

Claudius Surya dari AutonetMagz

Business Head APAC Royal Enfield, Vimal Sumbly, dalam kesempatan ini menyatakan, “Sebagai merk sepeda motor global, Royal Enfieldtelah menangkap imajinasi pada penggemar sepeda motor, memungkinan pengendara dan penggemar sepeda motor untuk berkendara kemanapun yang mereka inginkan. Dengan ini, Royal Enfieldmemperkenalkan sepeda motor yang dibuat khusus, Royal EnfieldHimalayan dan sekaligus menginspirasi banyak orang untuk terus berkendara dan menikmati berkendara yang sesungguhnya”.

Dicky Winata, salah satu peserta dari Moto Himalaya menyebutkan, “Perjalanan Moto Himalaya merupakan pengalaman sekali sumur hidup. Perjalanan yang cukup sulit namun menyenangkan”.

Sedangkan Darius Sinathrya mengatakan, “Berkendara di pegunungan Himalaya merupakan pengalaman yang tidak dapat ditemukan di manapun. Emosi yang dirasakan dan kemampuan untuk terus fokus membedakan perjalanan ini dengan perjalanan lainnya. Perjalanan 9 hari cukup melelahkan, namun semuanya terbayar dengan kebanggaan tersendiri setelah berhasil menyelesaikan perjalanan”

Nah, tim AutonetMagz juga akan menyajikan laporan perjalanan tersebut berupa tayangan video. Jadi, jangan lupa untuk terus pantengin YouTube Channel kami ya. Bagaimana menurut kalian?

Kustomfest 2019 : Royal Enfield Rilis ‘The 30’ berbasis Continental GT 650

$
0
0

AutonetMagz.com – Siapa diantara kalian yang sempat mampir ke Kustomfest 2019 di Jogjakarta pada akhir pekan lalu? Nah, kalau kalian sempat mampir, mungkin kalian juga sempat melihat sosok motor spesial yang dihadirkan khusus oleh Royal Enfield Indonesia. Motor tersebut adalah Royal Enfield ‘The 30’ yang sebenarnya adalah sebuah motor kustom baru yang menggunakan basis dari Royal Enfield Continental GT 650. Lantas, seperti apa motor ini? Mari kita bahas.

Jadi, Royal Enfield ‘The 30’ adalah sepeda motor café racer modern-klasik adalah hasil kolaborasi Royal Enfield dengan Krom Works Garage, builder kustom asal Indonesia yang dikenal dengan inspirasi dan desain yang unik. Motor ini hadir dan membawa kembali nuansa era keemasan gaya café racer tahun 60an. Krom Works Jakarta memberikan Continental GT 650 karakter kustom baru dengan nama ‘The 30’ yang disenadakan dengan tema Kustomfest 2019 yaitu, ‘Back to The Roots’. Oiya, angka 30 sendiri diilhami dari usia sang builder kustom sepeda motor ini.

Dalam kesempatan tersebut, Vimal Sumbly, Business Head APAC, Royal Enfield, mengatakan, “Budaya kustom yang kaya di Indonesia telah menginspirasi Royal Enfield selama bertahun-tahun untuk berkolaborasi dengan bakat lokal dan meluncurkan karya kustom baru setiap tahun di ajang Kustomfest. ‘The 30’ adalah kisah inspirasi lainnya, yang mencerminkan kejayaan para café racer yang tidak pernah punah lebih dari tujuh dekade keberadaannya, yang baru-baru ini telah dibawa kembali
oleh Royal Enfield dalam bentuk Continental GT 650
.”

Selain membawa sepeda motor kustom terbaru dalam ajang Kustomfest 2019, Royal Enfield juga menyelenggarakan riding bersama komunitas yang mengumpulkan pengendara Royal Enfield dari Yogyakarta dan kota-kota sekitar untuk berkendara dari kota ke gunung Merapi. Langkah yang dilakukan oleh pihak Royal Enfield ini sendiri menujukkan bahwa mereka serius menggarap pasar Indonesia. Bagaimana tidak, fokus dan investasi mereka yang meningkat di wilayah APAC dalam empat tahun terakhir telah membuat Indonesia telah menjadi salah satu pasar terpenting bagi Royal Enfield di APAC.

Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan? Yuk sampaikan pendapat kalian di kolom komentar di bawah ini.

Aprilia Shiver 900, Untuk Bersenang-Senang!

$
0
0

Autonetmagz.com – Mungkin kalian mengenal pabrikan motor Italia ini dari kiprahnya pada balap motor paling bergengsi di Dunia, yaitu MotoGP. Atau kamu sudah mengenal pabrikan ini dari model-modelnya yang terkenal seperti RSV4 atau Shiver? Jika anda mengenal Aprilia lewat cara yang kedua, berarti berita ini membawa kabar baik untukmu. Pada Jum’at (11/10) lalu, PT Piaggio Indonesia selaku ATPM dari Aprilia di Tanah Air, resmi memperkenalkan naked-bike teranyar mereka yaitu Aprilia Shiver 900. Menjadi model yang masuksecara resmi menemani RSV4, apa yang membuat motor ini spesial?

Pertama dari desainnya yang memang menguatkan kesan naked-bike tanpa menghilangkan sisi sporti Aprilia. Bagian depannya memang tidak terlalu mencolok, lampu yang simpel, suspensi Kayaba upside down yang berkelir hitam, dan double disc brake yang kaliper-nya bukan Brembo seperti RSV4. Namun jika melihat dari samping, aura Aprilia makin kuat dengan ciri khas nama Aprilia terpampang jelas pada bagian tangki bensin. Sasis kombinasi tubular baja dengan pelat alumunium yang diklaim lebih ringan namun rigiditas tetap dipertahankan, juga terlihat jelas karena menggunakan kombinasi warna abu-abu dan juga merah.

Jika kalian bingung kenapa suspensi monoshock belakang ditempatkan di sisi kanan bukan di tengah bawah jok pengendara, itu karena sistem exhaust yang masih mempertahankan gaya undertail sehingga piping-nya berada tepat di bawah pengendara Shiver 900 ini. Omong-omong soal exhaust, bagian tersebut bisa dibilang unik karena exhaust tips-nya seakan tertutup plat layaknya klep mesin.

Usut punya usut, Yudi Riswanto selaku Technical Trainer Manager PT Piaggio Indonesia mengatakan bahwa desain knalpot tersebut memiliki fungsi agar buangan emisi dari motor tidak mengganggu pengendara di belakangnya karena memiliki posisi yang tinggi. Benar saja, buangan emisinya ternyata diarahkan ke samping dan dipecah sehingga tidak mengganggu pengendara lain disampingnya. Namun sayang suaranya jadi kurang gahar euy! Sekadar informasi, Aprilia yang satu ini masih enak untuk dibawa oleh seseorang yang memiliki postur 168 cm ke atas.

Berlanjut ke teknologi yang tersemat pada Shiver 900 ini, ada layar TFT full-colour berukuran 4,3-inci yang dapat menunjukkan sistem navigasi, rev counter, speedometer, temperatur pendingin dan temperatur udara. Seperti halnya Vespa GTS SuperTech 300, Shiver 900 juga sudah diberikan fitur APRILIA MIA via V4-MP app yang cara kerja serta fiturnya persis Vespa MIA.

Pembaruan fitur keselamatan juga meningkat berkat two-channel ABS. Untuk mesin 900cc-nya yang berkonfigurasi V-twin ini dilengkapi dengan empat valve timing, dual overhead cam, liquid cooling, dan jarak sudut silinder sebesar 90 derajat. Di atas kertas, mesinnya mampu mengeluarkan tenaga sebesar 95 hp dengan torsi 90 Nm.

Melihat model serta spesifikasi yang tidak main-main, apakah anda mulai tertarik untuk meminang motor ini? Jika iya, maka siapkan dana sebesar Rp 560 juta untuk menebus motor ini secara on the road. Reasonable memang untuk performa serta teknologi yang ditawarkan pada motor ini, terlebih dengan harga segitu kita mendapatkan ragam aksesoris seperti Akrapovic exhaust orisinil, frame slider, hingga spion aluminium pun bisa langsung didapatkan.

Sayang untuk saat ini warna yang tersedia masih challenging red saja, untuk innovation dark dan hi tech silver masih harus inden langsung dari Italia. Jadi bagaimana menurutmu naked-bike Aprilia Shiver 900 asli Italia ini? Berikan opini kalian pada kolom komentar di bawah.

Kawasaki Sebar Teaser Z H2, Naked Bike Pakai Supercharge!

$
0
0

AutonetMagz.com – Kalian tentu tahu bahwa Kawasaki adalah pabrikan roda dua yang sangat identik dengan motor peforma tinggi nan sporty. Nah, dlaam beberapa tahun terakhir ini pabrikan yang erat dengan warna hijau ini juga menggegerkan publik dengan menjual secara resmi motor dengan tambahan induksi paksa berupa supercharge. Motor tersebut kita kenal dengan nama Kawasaki Ninja H2 yang berbentuk sebuah motor sportfairing. Nah, kali ini pihak Kawasaki kembali berinovasi dengan mesin supercharge mereka yang ditanam di motor model lain.

Seperti yang bisa kalian baca di judul, baru – baru ini pihak Kawasaki membeberkan sebuah video singkat yang berisikan bocoran dari motor terbaru mereka. Nah, motor ini adalah sebuah motor naked bike, alias tanpa fairing. Menariknya, motor ini akan menggunakan mesin yang senada dengan Kawasaki Ninja H2, yaitu mesin dengan tambahan supercharge. Karena nomenklatur dari motor naked bike Kawasaki adalah keluarga ‘Z’, dan motor ini akan menggunakan mesin turunan dari Kawasaki Ninja H2, maka jadilah nama dari motor baru Kawasaki ini adalah Kawasaki Z H2.

Sebenarnya, Kawasaki Z H2 bukanlah produk kedua yang berada dalam lingkup keluarga motor supercharge milik Kawasaki. Sebelumnya, selain Kawasaki Ninja H2, pihak geng hijau juga memiliki Kawasaki Ninja H2R sebagai versi lebih kentjang dari Kawasaki Ninja H2. Masih ada juga sosok Kawasaki H2 SX yang merupakan versi sport-tourer milik Kawasaki. Kita bisa sedikit berharap bahwa nantinya Kawasaki Z H2 akan hadir dengan wajah yang super bengis. Bagaimana tidak, keluarga Sugomi Kawasaki memang sudah terkenal dengan wajah bengisnya, ditambah lagi keluarga Kawasaki H2 Series yang juga bengis.

Kolaborasi keduanya tentu akan menghasilkan sebuah naked bike dengan tampang super bengis nan sangar, semoga begitu. Untuk mesin sendiri, Kawasaki Z H2 akan mengandalkan mesin 1.000cc yang bertenaga maksimal 200hp dengan torsi 133 Nm. Kawasaki Z H2 akan diperkenalkan secara resmi pada tanggal 23 Oktober 2019 mendatang. Belum ada informasi mendetail mengenai spesifikasi lain dari Kawasaki Z H2, namun kemungkinan besar motor naked ini akan berbobot 250 kg, mirip – mirip dengan sang kakak, Kawasaki Ninja H2. Jadi, kita tunggu saja ya, kawan.

Kalau menurut kalian bagaimana? Yuk sampaikan pendapat kalian di kolom komentar di bawah ini.

Stephen Langitan Abadikan Perjalanan Jakarta-London Dalam Buku Baru

$
0
0

AutonetMagz.com – Stephen Langitan bukanlah nama baru dalam dunia otomotif Indonesia. Pria penggemar otomotif yang lebih menerjunkan diri di segmen roda dua ini telah resmi meluncurkan buku terbarunya soal perjalanan dari Jakarta ke London sejauh 30.000 km. Perjalanan sejauh itu ia lakukan demi mengikuti upacara kemerdekaan tanggal 17 Agustus 2018 di London dan menyaksikan berkibarnya merah putih di sana setelah melintasi lebih dari 22 negara di dunia.

Stephen Langitan mendapat banyak dukungan demi terealisasinya mimpi ini. Untuk menunjang kinerja Kawasaki Versys 250 berwarna merah-putih yang setia menemaninya hingga 30.000 km, beliau mengandalkan pelumas Pertamina Enduro. Alasan Stephen Langitan memilih motor 250 cc dan bukan motor berkapasitas mesin besar adalah agar siapa pun bisa meniru petualangannya tanpa terbatas jenis motor yang mau dibawa.

Perjalanan ini sangat mungkin diduplikasi, jadi siapa pun dengan motor apa pun juga bisa melakukan apa yang saya lakukan. Jika saya bisa, maka anda juga bisa,”pungkas Stephen Langitan. Menurutnya, motor tidak pernah mengalami masalah dari awal hingga akhir perjalanannya. Ia juga memberanikan diri melintasi wilayah yang memiliki stereotip kurang bagus untuk mencari tahu apakah stereotip tersebut benar atau tidak.

Rupanya negara yang dicap kurang bagus tersebut sangat indah. Pak Stephen Langitan sampai di sana saat Ramadan, dan beliau mendapat sambutan yang sangat baik dari semua umat beragama di situ meski pak Stephen adalah seorang yang berbeda keyakinan dari masyarakat kebanyakan di sana. Toleransi yang besar antar umat sangat terasa di sana,” ucap Maya Langitan, editor yang juga merupakan istri Stephen Langitan.

Saya menuliskan buku ini sesuai pengalaman sendiri. Ibarat pepatah pengalaman adalah guru terbaik, sehingga para pembaca dapat mengambil nilai-nilai ataupun manfaat dari buku ini. Buku ini sudah bisa dibeli melalui Tokopedia.com/MediaSL dan juga beberapa toko buku di wilayah Jabodetabek,” tutup Stephen Langitan. Bagaimana, tertarik membaca bukunya dan melanjutkan petualangan Stephen Langitan? Sampaikan opinimu di kolom komentar!

Harley-Davidson Terpaksa Hentikan Produksi LiveWire

$
0
0

AutonetMagz.com – Bulan Agustus 2019 kemarin menjadi bulan yang cukup penting bagi pihak Harley-Davidson karena produksi dari motor listrik pertama mereka yaitu Harley-Davidson LiveWire telah resmi dimulai. Nah, namun sayangnya, ada berita kurang menggembirakan terkait produksi dari Harley-Davidson LiveWire, yaitu terkait penghentian sementara dari motor bertenaga setrum ini akibat munculnya masalah terkait charging motor ini.

Mengutip informasi via Fox Business, pihak Harley-Davidson dengan berat hati harus menghentikan produksi dari Harley-Davidson LiveWire karena adanya masalah yang ditemukan pada saat proses pengisian daya. Pihak Harley-Davidson meminta para konsumen dan juga diler untuk menggunakan charger bertipe professional yang hanya disediakan di diler – diler Harley-Davidson, bukannya charger basic untuk pemakaian di rumah. Walaupun penghentian produksi ini bersifat sementara, namun hingga saat ini belum ada informasi mengenai kapan produksi dari motor listrik ini akan segera dilanjutkan.

Walaupun masalah ini menyeruak, namun pihak Harley-Davidson tidak akan melakukan recall pada unit Harley-Davidson LiveWire yang sudah terkirim ke pasar. Pihak Harley-Davidson menyebutkan bahwa mereka hanya akan menghentikan produksi sementara dan sesegera mungkin akan melakukan distribusi dari unit baru yang sudah aman dari masalah. Saat ini, Harley-Davidson akan berfokus pada proses pengujian dan analisis terkait masalah yang muncul. Sedangkan bagi pengguna Harley-Davidson LiveWire, pihak Harley-Davidson menjamin bahwa motor tersebut masih aman untuk digunakan sehari – hari.

Sayangnya, tidak ada informasi mendetail terkait apa masalah di pengisian daya yang memaksa Harley-Davidson harus menghentikan produksi. Harley-Davidson LiveWire sendiri pertama kali muncul di publik pada tahun 2014 silam sebagai prototipe. Motor ini mengandalkan motor listrik dengan tenaga 74 hp dan torsi 71 Nm. Sedangkan untuk baterai yang digunakan memiliki kapasitas 15,5 kWh dan transmisinya hanya single speed alias otomatis. Dengan spesifikasi tersebut, Harley-Davidson LiveWire mampu berakseleras dari keadaan diam hingga 100 km/jam dalam waktu 3,5 detik. Sedangkan top speed-nya mencapai 180 km/jam.

Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan? Yuk sampaikan pendapat kalian terkait motor listrik Harley-Davidson yang juga sempat mejeng di Avengers ini.


TMS 2019 : Kawasaki Ninja ZX-25R, Lahirnya Suksesor ZXR250!

$
0
0

AutonetMagz.com – Selain All New Honda Jazz dan beberapa mobil baru serta mobil konsep lainnya, Tokyo Motor Show (TMS) 2019 juga menjadi ajang show off bagi para pabrikan roda dua. Salah satu yang menjadi sorotan adalah Geng Hijau, Kawasaki yang memperkenalkan motor 250cc dengan jumlah silinder genap. Bukan 2 silinder, melainkan 4 silinder. Dan sambutlah sosok Kawasaki Ninja ZX-25R, sebuah Ninja 250 yang tentu jauh lebih kencang dari yang kita kenal. Mari kita bahas.

Jadi, sosok Kawasaki Ninja ZX-25R yang diperkenalkan di TMS 2019 ini adalah versi lain dari Kawasaki Ninja 250 yang kita kenal di Indonesia, Bagaimana tidak, tampilan dari motor ini bisa dibilang sama plek dengan Kawasaki Ninja 250 yang kita kenal secara desain. Namun itu jika kalian tidak memperhatikan detail di motor ini. Karena, beberapa part dari motor ini jelas berbeda dengan Kawasaki Ninja 250, selain mesin tentunya. Pertama, kalau kita lihat dari sisi depan, motor ini menggunakan spatbor depan baru yang lebih pipih dan racy.

Selain itu, suspensi yang digunakan sudah model terbali alias USD dengan tube berwarna hitam. Kalau kalian amati, sisi bawah lampu depannya memiliki ornamen ala winglet yang lebih besar dari Ninja 250. Sedangkan fairing-nya dibuat memiliki beberapa lekukan yang sporty dan juga beberapa lubang udara. Oiya, ada juga frame slider di sisi samping dari Kawasaki Ninja ZX-25R ini. Masih di sisi depan, Kawasaki Ninja ZX-25R memiliki lubang udara di atas kedua lampu depannya, dan bentuk windshield motor ini berbeda dengan versi 2 silindernya.

Dari sisi samping, terlihat Kawasaki Ninja ZX-25R menggunakan tangki model baru, dan livery baru yang keren dan tentunya didominasi warna hijau. Rangkanya menggunakan model tralis dengan high-tensile steel. Sektor mesin dari Kawasaki Ninja ZX-25R juga terlihat lebih berisi, apalagi knalpot motor ini diletakkan di sisi bawah dengan model underbelly yang cakep. Untuk lengan ayunnya sudah tidak menggunakan model kotak, melainkan menggunakan swing arm banana dengan laburan warna hitam yang tersambung pada horisontal back link monoshock. Untuk velg masih sama dengan versi Ninja 250.

Untuk lampu belakang sendiri masih sama persis dengan milik Kawasaki Ninja 250cc. Sedang sistem pengeremannya sudah menggunakan ABS, dengan radial mount monoblock caliper di sisi depan. Untuk fitur, Kawasaki Ninja ZX-25R dibekali dengan mode berkendara Power, Kawasaki Traction Control, dan Quick Shifter. Sayangnya, pihak Kawasaki belum mau mengumbar informasi terkait figur tenaga maksimal dan torsi di motor ini. Jadi, kita tunggu saja.

Bagaimana menurut kalian, kawan? Mari sampaikan pendapat kalian pada sosok yang kini menjadi suksesor dari Motor 250cc 4 silinder Kawasaki yang dulu sempat hadir yaitu Kawasaki ZXR250 ini.

Mahindra Resmi Akuisisi 100% Saham Peugeot Motorcycle!

$
0
0

AutonetMagz.com – Dalam satu bulan terakhir, nama merk asal India yaitu Mahindra memang tengah hangat diperbincangkan di ranah otomotif Indonesia. Hal ini cukup wajar, karena RMA Indonesia yang menggandeng pihak Mahindra telah resmi memperkenalkan Mahindra Scorpio baik versi single cab maupun double cab. Nah, namun kali ini kami tidak akan membahas terkait eksistensi Mahindra di Indonesia melainkan di pasar global. Malahan, bukan tengang mobil, tetapi tentang motor.

Seperti judul yang kalian baca diatas, pihak Mahindra telah resmi melakukan akuisisi pada Peugeot Motorcycle secara penuh, alias 100% sahamnya dibeli pihak Mahindra. Sebenarnya, kedekatan antara Mahindra dan juga Peugeot Motorcycle sudah terjali sejak beberapa tahun silam. Dan di tahun 2015, pihak Mahindra telah mengakuisisi 51% dari saham Peugeot Motorcycle melalui anak perusahaan mereka di Benua biru, yaitu Mahindra Two Wheelers Europe. Kala itu, langkah akusisi 51% saham Peugeot Motorcycle oleh Mahindra dilakukan supaya merk asal India tersebut bisa melakukan debut di Eropa.

Nah, 49% sisanya dimiliki oleh pihak PSA Groupe yang memang kita ketahui menaungi beberapa merk asal Perancis termasuk Peugeot sendiri. Untuk bisa mengakuisisi penuh Peugeot Motorcycle, pihak Mahindra harus menggelontorkan dana mencapai 13 juta Poundsterling atau setara dengan 234 Milyar Rupiah. Sedangkan untuk urusan investasi, pihak Mahindra menggelontorkan lagi dana segar mencapai 15 juta Poundsterling atau setara dengan 270 Milyar Rupiah untuk pengembangan produk baru. Moncernya penjualan Peugeot Motorcycle menurut Mahindra di beberapa negara membuat pabrikan asal India ini kesengsem.

Peugeot Kissbe yang hanya berkubikasi 50cc berhasil mencatatkan diri sebagai model paling laris dari merk ini di Eropa. Sedangkan versi roda tiga yaitu Peugeot Metropolis mengalami peningkatan penjualan di beberapa daerah, serta Peugeot Urban GT diklaim sudah mencapai target penjualan yang dicanangkan. Nah, dengan akuisisi ini, pihak Mahindra berniat untuk lebih dalam lagi masuk ke pasar Eropa dan Asia bersama dengan Peugeot Motorcycle. Mahindra mencanangkan bahwa Peugeot akan memperkenalkan 7 motor baru di tahun 2021 mendatang.

Nah, sebagai salah satu ‘syarat’ saat mengakuisisi Peugeot, pihak Mahindra harus tetap mengembangkan segmen scooter yang memang sudah cukup identik dengan Peugeot. Selain itu, tim desain Peugeot juga tetap akan menangani desain motor – motor terbaru dari pabrikan asal Perancis ini. Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?

Sumber : DriveSpark

TMS 2019 : Suzuki Boyong Duet Gixxer 250, Ada Naked & Fairing!

$
0
0

AutonetMagz.com – Kembali ke arena Tokyo Big Sight dimana Tokyo Motor Show (TMS) 2019 masih berlangsung, ada dua buah motor yang menarik perhatian kami di booth dari Suzuki. Mengapa? Mudah, karena keduanya tidak bisa kami temukan di pasar Indonesia, padahal ada peluang bagi keduanya untuk mengaspal di tanah air. Keduanya adalah Suzuki Gixxer 250 Series, hanya yang satu adalah versi naked dan satunya versi Sport Fairing. Mari kita kupas lebih dalam.

Suzuki Gixxer 250 (Naked)

Oke, supaya pembahasannya lebih mudah, maka akan kami pisah dalam subjudul versi naked dan SF. Pertama untuk versi naked, Suzuki Gixxer 250 hadir dengan tampilan yang cukup berotot. Motor dengan bobot 156 kg ini menggunakan shroud yang tergolong sangat besar hingga memberikan kesan gemuk. Lampu depannya sudah LED dengan bentuk semi lonjong-kotak. Sayangnya, suspensi depannya masih menggunakan model teleskopik biasa, pun begitu dengan lampu sein yang masih bohlam. Velg menggunakan model castwheel berkelir hitam dengan spatbor depan yang cukup besar dan piringan cakram yang diameternya juga besar.

Motor ini menggunakan mesin 250cc yang dilindungi di sisi bawah dengan undercrowl. Crankcase-nya diberi warna copper. Sedangkan tangkinya berkapasitas 12 liter dan dibuat cantik dan muscular dengan lekukan di sisi samping. Jok-nya model split seat, dan knalpotnya memiliki dua lubang. Rem belakang sudah cakram, walaupun swing arm-nya masih kotak. Di ban belakang juga mendapatkan tambahan mud guard yang ditempel ke swing arm. Untuk ban, Suzuki Gixxer 250 menggunakan profil 110/70 di depan dan 150/60 di sisi belakang. Tenaga maksimal motor ini mencapai 26 hp dengan torsi 22,6 Nm.

Suzuki Gixxer SF 250

Oke, kita beralih ke versi sport fairing, atau dengan mudah kita singkat SF. Suzuki Gixxer SF 250 mendapatkan semua yang dimiliki oleh Suzuki Gixxer 250 versi naked. Ada beberapa titik yang menjadi pembeda antara versi naked dan SF. Pertama, tentunya pada penggunaan fairing di motor ini. Penggunaan fairing di Suzuki Gixxer SF 250 ini jujur saja langsung mengangkat tampilan dari motor ini menjadi lebih cantik. Apalagi, lampu utama berteknologi LED yang dimiliki oleh Suzuki Gixxer SF 250 ini memiliki bentuk yang sporty sekaligus cantik dan merujuk pada GSX-Series berkubikasi besar.

Selain penggunaan fairing, bisa dikatakan perbedaan dari Suzuki Gixxer SF 250 dengan versi naked-nya hanya berkutat di sekitaran komposisi warna saja. Untuk mesin pun sama persis dengan milik versi naked-nya, hanya saja dalam tabel spesifikasi torsi dari Suzuki Gixxer SF 250 lebih besar. Jika Suzuki Gixxer 250 memiliki torsi 22,6 Nm, maka Suzuki Gixxer SF 250 memiliki torsi 23 Nm. Transmisi yang diusung pun masih sama – sama 6 percepatan manual. Penambahan fairing di Suzuki Gixxer SF 250 juga memberikan tambahan bobot mencapai 5 kg, sehingga untuk versi SF ini bobotnya mencapai 161 kg.

Jadi, bagaimana menurut kalian sosok Suzuki Gixxer SF 250 dan Suzuki Gixxer 250 yang dipajang di TMS 2019 ini? Cocokkah kalau dimasukkan ke Indonesia? Kami paham bahwa beberapa dari kalian akan mengernyit dengan spesifikasi silinder jomblonya, namun kalau dibuat 2 silinder bagaimana?

Yamaha Kesampingkan Mimpi Memproduksi Mobil

$
0
0

AutonetMagz.com – Pernahkah kalian melihat mobil – mobil konsep namun menggunakan logo garpu tala milik Yamaha? Jika pernah, kalian tidak salah lihat kok. Yap, Pihak Yamaha memang memiliki ambisi khusus untuk membuka divisi roda empat, dan oleh karenanya pabrikan asal Jepang ini menggandeng pihak ketiga yaitu Gordon Murray Design untuk mewujudkan impian mereka tersebut. Sayangnya, baru – baru ini pihak Yamaha harus mengambil keputusan yang kurang menyenangkan, dan mengesampingkan mimpi mereka tersebut.

Mengutip informasi via Autocar, Naoto Horie, Juru Bicara dari Yamaha menyebutkan bahwa mobil tidak menjadi salah satu fokus mereka di dalam rencana jangka panjang pabrikan. Naoto-san menjelaskan bahwa Presiden dari Yamaha, Yoshihiro Hidaka telah resmi mengampakkan program pengembangan mobil yang dikerjakan tim Yamaha bersama dengan Gordon Murray Design. Alasannya, karena mobil – mobil konsep yang selama ini dihasilkan melalui kolaborasi ini tidaklah terlihat menonjol jikalau dibandingkan dengan kompetitor lain yang sudah lebih dahulu ada.

Naoto-san juga menyebutkan bahwa mobil – mobil konsep bertipe sport yang selama ini dihasilkan oleh Yamaha memang akan memikat bagi para enthusiast, namun akan sulit bersaing di pasar otomotif yang tentunya tidak hanya sekedar enthusiast saja. FYI, pihak Yamaha sendiri sebenarnya sudah sempat memperkenalkan beberapa mobil konsep mereka seperti Yamaha Motiv.e yang diperkenalkan di tahun 2013, dan Yamaha Sports Ride yang keren pada tahun 2015 silam. Masih ada juga sebuah SUV kompak keren yang bernama Yamaha Cross Hub yang diperkenalkan di tahun 2017 silam.

Mobil – mobil Yamaha tersebut dibangun dengan material yang ringan, termasuk beberapa bagian yang menggunakan carbon-fibre. Alhasil, mobil – mobil lansiran Yamaha memiliki angka power to weight ratio yang memukau, dan karena itulah Pabrikan Garpu Tala ini pede menyebut mobil mereka cocok untuk enthusiast. Hanya saja, jika kita bicara produksi massal, maka modal tersebut tidaklah cukup. Oiya, beberapa waktu lalu pihak Yamah juga sempat menggandeng Sony dan memperkenalkan Yaaha SC-1 Sociable Cart yang merupakan sebuah shuttle car otonom dengan 5 kursi.

Entah apakah keputusan ini hanya berimbas pada produk hasil kerjasama Yamaha dan Gordon Murray Design saja, atau malah mempengaruhi mobil lain seperti SC-1 Sociable Cart. Bagaimana menurut kalian, kawan?

Honda Resmi Beli Hitachi, Keihin, Showa dan Nissin

$
0
0

AutonetMagz.com – Untuk membuat mobil dan motor baru mereka menjadi future-proof, Honda merasa kalau mereka sendirian mereka tak akan sanggup. Makanya, Autoindustriya mengabarkan bahwa belum lama ini Honda resmi mengakuisisi 4 perusahaan yang sudah terkenal dalam teknologi mobil dan motor. Keempat perusahaan itu adalah Hitachi Automotive Systems, Keihin Corporation, Showa Corporation, dan Nissin Kogyo Co. LTD.

Menurut Honda, kolaborasi ini bisa mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan saat proses produksi mobil. Dukungan dari Honda juga harusnya bisa membantu masing-masing merek mengembangkan teknologi mereka ke depannya. Keihin yang bergerak di bidang permesinan tentu terbantu, apalagi anak-anak motor tentu sudah tidak asing dengan karburator Keihin PE28 misalnya. Banyak juga suku cadang mesin lain buatan Keihin.

Showa sendiri bergerak di bidang teknologi setir dan suspensi, dan lagi-lagi suspensi Showa bukanlah barang asing di dunia permotoran. Sementara Nissin, semua tahu bahwa Nissin adalah pembuat rem yang juga sudah punya nama. Hitachi sendiri merupakan perusahaan yang bisnisnya banyak. Sebut saja, ada powertrain, ada sasis dan ada sistem safety, Hitachi bergerak di situ. Honda akan meminta bantuan Hitachi dan Keihin untuk mempercepat perancangan mobil listrik mereka.

Hitachi kebagian mengurus teknologi bahan baku dan proses produksi, sementara Keihin bagian teknologi manajemen energi yang efisien. Untuk bagian penyempurnaan sasis, Showa dan Nissin masing-masing akan menyempurnakan di bagian yang menjadi spesialisasi mereka, yakni suspensi dan setir bagi Showa dan rem bagi Nissin. Bagian tadi juga akan masuk ke komputer yang mengatur sistem Active Safety macam Lane Keep Assist, Autonomous Braking dan lain-lain.

Hasil akhir yang diharapkan dari kerjasama ini adalah memproduksi mobil dan motor yang terjangkau oleh banyak konsumen namun dengan teknologi terkini. Bekerja sama bisa membuat ongkos penelitian bisa ditekan dan harusnya bisa membuat produk jadinya bisa dibanderol dengan harga masuk akal, tapi memiliki spesifikasi canggih. Oh ya, sebagai trivia kecil, mobil listrik Honda e sekarang pakai baterai buatan Panasonic. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!

Viewing all 1030 articles
Browse latest View live
<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>