AutonetMagz, Jakarta – Ya kalian tidak salah baca, IIMS atau Indonesia International Motor Show untuk pertama kalinya akan menggelar pameran khusus motor. Sebagai pengembangan dari IIMS yang diselenggarakan oleh Dyandra Promosindo, pameran yang akan memanjakan para pecinta motor ini bakal dilaksanakan mulai tanggal 29 November sampai 1 Desember 2019 di Istora Senayan, Jakarta.
Perlu digaris bawahi, IIMS Motobike Expo 2019 akan menjadi sebuah kegiatan spesifik yang melibatkan para agen pemegang merk kendaraan roda dua dan pelaku industri aksesoris penunjangnya yang ada di Indonesia untuk memamerkan berbagai produk baru maupun teknologi terkini kepada masyarakat, khususnya masyarakat pecinta roda dua di Tanah Air.
Dalam pameran perdana yang akan dilaksanakan selama 3 hari ini, sudah tercatat ada 10 merk motor dengan segmen yang cukup luas dan memiliki penggemar cukup fanatik di Indonesia yaitu Benelli, BMW Motorrad, Cleveland, Husqvarna, Kawasaki, KTM, Peugeot, Piaggio, Vespa, dan Yamaha.
“IIMS Motobike Expo 2019 merupakan kegiatan yang kami sudah persiapkan cukup lama dan matang serta merupakan hasil dialog kami dengan beberapa pemegang merk kendaraan roda dua. Sebagai event perdana, kami sangat bersyukur antusiasme dari industri cukup besar. Sampai dengan hari ini terdapat 10 merk roda dua yang akan berpartisipasi dan kemungkinan akan bertambah,” jelas Hendra Noor Saleh, Project Director IIMS Motobike Expo 2019.
Hendra Noor Saleh, Project Director IIMS Motobike Expo 2019
Di pameran motor IIMS Motobike Expo 2019 akan banyak sekali kegiatan yang bisa dinikmati pengunjung, dari penyelenggara, peserta pameran maupun para sponsor, seperti Motobike Parade & Catwalk yang menjadi icon acara ini. Program ini memiliki daya tarik dengan menampilkan motor-motor modifikasi maupun limited edition milik peserta pameran yang akan tebar pesona layaknya peragawati dengan mengelilingi area pameran dan berakhir di panggung utama yang berada di bagian Istora Senayan.
Bagi anda yang ingin menuju ke tempat pelaksanaan IIMS Motobike Expo 2019 tapi malas untuk membawa kendaraan atau mencari parkir, Grab sebagai sponsor transportation partner mengadakan program khusus berupa titik penjemputan dan penurunan penumpang khusus Grab yang dapat diakses dengan mudah di lokasi acara dan pengunjung dapat menggunakan kode promo khusus baik untuk layanan GrabCar maupun GrabBike yang disediakan selama ajang IIMS Motorbike Expo 2019.
So,…tunggu apalagi, catat tanggalnya, siapkan diri akhir bulan November ini untuk melihat motor-motor keren di IIMS Motobike Expo 2019.
AutonetMagz.com – Suzuki Indonesia memang cukup agresif jika kita bicara segmen roda empat. Salah satu buktinya adalah kehadiran Suzuki Jimny di pasar Indonesia. Namun langkah yang sama nampaknya tidak terlihat di segmen roda dua. Saat ini, Suzuki di segmen motor terbilang cukup lesu dan tidak ada produk baru. Padahal, jika melihat geliat mereka beberapa tahun lalu, mereka nampak antusias dengan beberapa calon produk baru seperti Maxy Scooter contohnya.
Suzuki burgman Street 125
Yap, kalau sudi melihat kembali informasi pada tahun lalu, pihak Suzuki kala itu menyatakan diri tertarik dengan segmen maxi skutik. Bahkan, Sales & Marketing 2W Departement Head, Bapak Yohan Yahya kala itu menyebutkan bahwa pihaknya tengah menyiapkan amunisi untuk bersaing dengan dua merk asal Jepang lainnya. Sayangnya, sudah 1 tahun berlalu dan belum ada realisasi akan hal tersebut. Berita mengenai Maxi Scooter dari Suzuki kini malah beralih ke Negeri Bollywood, India. Di pasar India sendiri pihak Suzuki sudah memiliki satu produk dalam keluarga Burgman, yaitu Suzuki Burgman Street 125.
Oke, memang motor ini jelas bukan selera pasar Indonesia, utamanya pada pemilihan ukuran ban yang terlampau kecil. Namun, pihak Suzuki India punya beberapa rencana lain. Satoshi Uchida, managing officer deputy executive general manager dari Suzuki Motor Corp menyebutkan bahwa pihaknya sedang bekerja untuk mengembangkan sebuah skuter baru dengan tenaga yang lebih besar dibandingkan dengan Suzuki Burgman Street 125. Artinya jelas, kubikasi dan kelas dari motor baru Suzuki ini lebih besar. Ternyata, kehadiran Suzuki Burgman Street 125 sendiri ditujukan juga untuk melihat peluang Suzuki di segmen pasar 150cc.
“Kami akan menambahkan produk baru untuk segmen skuter premium. Di masa depan, kami akan menggarap segmen pasar 150cc ke atas. Kami sedang melakukan studi dan pengembangan untuk skuter diatas 150cc. Kami akan melihat bagaimana hasilnya dengan Burgman Street, dan kemudian akan kami terapkan di model lainnya”, ujar Uchida-san. Artinya jelas, Suzuki Burgman Street akan hadir dengan kubikasi baru yaitu 150++, artinya bisa 155cc atau bahkan 180cc seperti isu yang beredar tahun lalu. Pernyataan dari Uchida-san juga menyiratkan bahwa motor ini akan diperkenalkan pertama kali di India, kelak.
Jadi, apakah kalian masih berharap dengan sosok Maxi Scooter Suzuki berkubikasi 150cc up? Jika iya, harapan kalian masih ada kok, tapi kalian harus bersabar. Bagaimana menurut kalian, kawan?
AutonetMagz.com – Bagi kalian yang merupakan penggemar motor lansiran Kawasaki, maka kalian tentu tahu bahwa sosok Kawasaki ZX-14R adalah salah satu motor Kawasaki yang disegani. Hadir pertama kali di tahun 2006 silam, Kawasaki ZX-14R menjelma menjadi motor sport Kawasaki yang punya tenaga paling besar. Jadi, secara kasta, bisa dikatakan bahwa Kawasaki ZX-14R menduduki posisi tertinggi dari motor- motor sport milik Geng Hijau. Sayangnya, eksistensi dari Kawasaki ZX-14R akan segera berakhir.
Yap, pihak Kawasaki menyebutkan bahwa setelah tahun 2020, Kawasaki ZX-14R tidak akan diproduksi lagi. Artinya, eksistensi dari motor gambot ini akan berhenti di usia 14 tahun saja. Setidaknya, usia dari Kawasaki ZX-14R masih lebih panjang dari mantan rivalnya dari Honda yaitu Honda CBR1100XX yang sudah berhenti diproduksi pada tahun 2007 silam. Sedangkan rival sejatinya yaitu Suzuki Hayabusa juga nasibnya masih terkatung – katung, entah ada suksesornya atau malah menyusul Kawasaki ZX-14R. Oke, kita sedikit flashback ke masa lalu dan menambah pengetahuan tentang motor ini.
Jadi, Kawasaki ZX-14R pertama kali muncul ke publik pada Tokyo Motor Show 2005 silam, dan dijual resmi di tahun 2006. Kawasaki ZX-14R hadir menjadi suksesor dari Kawasaki ZZ-R1200, sehingga motor ini juga dikenal sebagai Kawasaki ZZ-R1400 hingga tahun 2012 silam. Per 2012, nama Kawasaki ZX-14R resmi digunakan. Selama dipasarkan, Kawasaki ZX-14R pernah menggunakan dua mesin yang berbeda. Pertama, Kawasaki ZZ-R1400 mengandalkan mesin 1.352cc, kemudian di tahun 2012 digeser oleh mesin berkubikasi 1.441cc. Mesin 1,4L-nya memiliki tenaga maksimal 200 PS dan torsi maksimal 158 Nm.
Dengan mesin yang besar, tentu Kawasaki ZX-14R memiliki figur akselerasi dan top speed yang ciamik. Di generasi awal, Kawasaki ZX-14R bisa berlari hingga 299 km/jam, dan akselerasi dari keadaan diam hingga 100 km/jam mampu ditempuh hanya dalam 2,5 detik, edian. Sosok Kawasaki ZX-14R sendiri kini sudah mulai ‘tergerus’ oleh kehadiran adik – adiknya yang menggunakan teknologi induksi paksa. Yap, Kawasaki H2, dan Kawasaki H2 SX perlahan namun pasti mulai menggeser eksistensi dari Kawasaki ZX-14R. Keputusan Kawasaki untuk menghentikan penjualan motor seberat 269 kg ini tentu membuat motor ini bakal menjadi barang koleksi.
Jadi, bagaimana menurut kalian? Ada yang pernah mencoba Kawasaki ZX-14R di Indonesia?
AutonetMagz.com – Peperangan memang tak pernah mengenal tempatnya. Baik di darat, laut, udara, bahkan dunia otomotif sekalipun rivalitas tak dapat terhindarkan. Baik itu pabrikan motor, mobil, hingga truk sekalipun memiliki rival dalam medan perang segmennya masing-masing. Salah satu contohnya adalah dua pabrikan skuter terkenal asal Italia ini, Innocenti dan Piaggio, atau mungkin anda lebih mengenal keduanya lewat karya abadi mereka yaitu Lambretta dan Vespa. Kali ini, peperangan mereka sejak 1947 berlanjut hingga sampai ke Tanah Air kita tercinta.
Lambretta menunjukkan keseriusan mereka untuk menerjang pasar skuter premium yang didominasi oleh rivalnya, dengan membuka dealer resmi pertama mereka di Indonesia pada Rabu (27/11) lalu. Dealer yang bertempat di Jl. Ampera Raya no. 4A, Jakarta Selatan itu sudah menyediakan layanan 3S (sales, service, dan spare parts) dan diresmikan oleh PT Skuter Motor Indonesia (SMI) selaku distributor resminya. Adrianus Donny, Marketing Manager PT SIM mengatakan, “Kepuasan dan kenyamanan Lambretthusiast adalah prioritas utama Lambretta. Karenanya, Lambretta Jakarta menjadi dealer resmi pertama Lambretta di Indonesia yang desainnya cukup vibrant dan classy sesuai karakter skuter Lambretta sendiri.” Setuju, melihat secara langsung dealer perdana Lambretta di Indonesia, kesan modern classic serta produk dari pabrikan skuter retro ini memang tercermin jelas lewat desain eksterior maupun interiornya dealer-nya.
“Lambretta Jakarta adalah bentuk dari komitmen dan antusiasme untuk pertumbuhan Lambretta di Indonesia. Lebih dari sekadar showroom, kami harap Lambretta Jakarta dapat menjadi ‘casa’ atau rumah bagi Lambretthusiast untuk berkumpul dan mengapresiasi salah satu skuter terbaik dunia,” ucap Ade Sulistioputra selaku CEO PT Brum Brum yang menjadi induk perusahaan PT SMI. Selain kedua orang tersebut, Walter Scheffrahn yang menjabat sebagai Owner Lambretta Worldwide juga turut meramaikan momen bersejarah bagi Lambretta tentunya dan juga Indonesia sendiri.
Dengan dibukanya dealer ini,layanan after sales Lambretta punresmi beroperasi tiap hari dengan jam yang berbeda-beda, yaitu:
Senin – Jum’at: 10.00 – 19.00 WIB
Sabtu :09.00 – 17.00 WIB
Minggu :07.00 – 14.00 WIB
Untuk menghubungi layanan after sales Lambretta, anda bisa menghubungi 0817 6901 947 atau (021) 2780 8399 serta Instagram resmi Lambretta Indonesia yaitu @lambrettaid.
Kemunculannya pada gelaran Telkomsel Indonesia Internasional Motor Show (IIMS 2019) beberapa bulan lalu memang cukup disambut baik oleh masyarakat Indonesia karena memang brand Lambretta sebelumnya sudah diketahui oleh banyak kalangan. Terlebih pabrikan yang memiliki basis di Milan, Italia ini menggalakkan after sales service mereka dan juga menguatkan kesan heritage pada produknya sebagai strategi untuk menarik hati masyarakat Indonesia, wah bisa jadi kuda hitam nih.
Semua tergantung kepada anda kembali, para konsumen dan juga calon konsumen Lambretta Indonesia. Jadi, tertarik untuk menjadi bagian dari sejarah Lambretta di Indonesia dan juga dunia? Berikan komentarmu mengenai Lambretta dan juga karyanya yaitu V125 Special dan juga V200 Special pada kolom komentar di bawah ya.
AutonetMagz.com – Suka atau tidak, perkembangan pasar roda dua jaman now memang sangat dinamis dan selera akan sepeda motor pun makin beragam variasinya. Salah satu tren yang tengah menjamur adalah tren motor bergaya retro modern. Mulai dari motor matik hingga motor naked tidak ketinggalan didandani dengan gaya tersebut. Melihat peluang pasar ini, pihak Yamaha pun memperkenalkan Yamaha XSR155 di Thailandbeberapa waktu silam. Menariknya, kini publik Indonesia tak perlu lagi ngiler akan motor ini, karena motor yang sama pun baru dirilis di Indonesia beberapa menit lalu.
Nah, kalau kalian mengikuti pemberitaan mengenai Yamaha XSR155, maka tentu kalian tahu bahwa harga jual dari motor retro modern ini cukup tinggi di Thailand, sekitar 42 jutaan saat diluncurkan 3 bulan lalu. Namun, ternyata pihak Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) berhasil membuat banderol dari Yamaha XSR155 versi Indonesia lebih murah. Yamaha XSR155 dihargai 36.265.000 Rupiah OTR Jakarta, menarique. Artinya, Yamaha XSR155 hanya lebih mahal dari Yamaha V-Ixion 155 saja, namun lebih murah dari Yamaha MT-15 maupun Yamaha R-15 V3 yang juga menggunakan basis yang mirip – mirip.
Oke, mari kita bedah motor yang mengusung tagline ‘Born tobe Free’ ini. Secara tampilan, tidak ada perubahan signifikan antara Yamaha XSR155 versi Thailand dan Indonesia. Motor ini masih menggunakan ampu LED tapi housing-nya jadul karena berbentuk bulat. Lampu sein masih halogen untuk memperkuat kesan jadul-nya, dan stang model fatbar. Sedangkan suspensi depan masih USD dengan tabung berwarna hitam, dan undercrowl masih diberikan untuk melindungi sisi bawah mesin. Bentuk tangki dan knalpot motor ini masih sama seperti versi Thailand, plus bentuk jok tandemnya yang terkesan mewah dan klasik. Lampu belakang LED nan minimalis juga masih sama persis dengan versi Thailand.
Yamaha XSR155 juga mengusung swing arm belakang model banana dengan bahan aluminium dan rangka jenis deltabox. Sedangkan kedua ban-nya sudah tubeless dengan profil 110/70 di depan dan 140/70 di belakang. Kedua rem-nya pun sudah cakram. Sistem pendingin cair dan juga tangki 10,4 liter bisa kita temui di motor ini, dan untuk dapur pacu, motor ini mengandalkan mesin 155cc SOHC VVA dengan tenaga maksimal 19,3 PS pada 10.000 rpm dan torsi maksimal 14,7 Nm pada 8.500 rpm. Transmisinya sendiri menggunakan 6 percepatan manual. Oiya, Yamaha XSR155 juga dibekali dengan panel instrumen digital berbentuk bulat.
Yamaha XSR155 sendiri dilepas dengan 2 warna yaitu matte silver premium dan matte black elegance. Jadi, bagaimana menurut kalian, sob? Bungkus dan bawa pulang motor cakep ini? Yuk sampaikan pendapatmu di bawah.
Seperti inilah komentar warganet mengenai Yamaha XSR155 Indonesia.
AutonetMagz.com – Bersamaan dengan peluncuran dari Yamaha XSR155, pihak Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) juga memperkenalkan versi terbaru dari Yamaha N-Max 155. All New Yamaha N-Max 155 hadir dengan tampilan baru yang kini lebih modern dan juga fitur yang jauh lebih komplit dibandingkan versi sebelumnya, bahkan dibandingkan dengan beberapa kakaknya. Lantas, apa saja yang berubah dari All New Yamaha N-Max 155 ini? Yuk kita bedah.
Desain Baru
Pertama, kita akan bicara mengenai desain dari motor ini, kalau dibandingkan dengan Yamaha N-Max 155 versi lawas, sebenernya masih ada cukup banyak komponen yang bentuknya sekilas sama. Lihat saja bentuk body depan motor ini, hingga ke part body sampingnya yang sekilas sama, tapi nyatanya detailnya berbeda.
Kita mulai dari depan, lampu utama dari All New Yamaha N-Max 155 masih menggunakan model lampu LED tapi kini housing-nya jadi lebih sipit dan ada LED DRL. Sedangkan windshield-nya kini juga menggunakan model baru, sama dengan spatbor depannya. Lampu sein tetap diletakkan di sisi samping body, tapi posisinya kini agak ke bawah dan tak sebesar versi lawasnya.
Di sisi samping terlihat bahwa All New Yamaha N-Max 155 masih mengkombinasikan warna doff dan glossy, serta dek untuk kaki pengemudi masih terlihat lebar dan nyaman. All New Yamaha N-Max 155 kini mendapatkan desain konsol depan baru dengan posisi saklar untuk membuka jok, menghidupkan kontak, dan membuka penutup tangki bensin berada di sisi tengah di bawah stang.
Sedangkan di sisi kanannya terdapat laci tertutup, dan sebelah kiri terdapat laci model terbuka. All New Yamaha N-Max 155 menggunakan penutup radiator model baru, dan juga cover knalpot model baru. Sedangkan spatbor belakangnya terlihat lebih pendek, menemai lampu belakang baru.
Oiya, lampu belakang barunya ini dibuat split alias terpisah seperti milik Yamaha X-Max 250. Untuk lampu remnya sudah LED, sedangkan lampu sein masih halogen. Dengan lampu belakang baru ini, All New Yamaha N-Max 155 memiliki bentuk buritan baru yang lebih meruncing nan sporty, serta menjawab komplain beberapa pecintanya dahulu yang mengatakan buritan Yamaha N-Max 155 bak motor matik asal Taiwan. Masih dalam hal desain, All New Yamaha N-Max 155 juga dibekali dengan panel instrumen baru yang kini lebih mengotak dan lebih besar. Panel instrumen ini sekilas mirip milik Yamaha Aerox 155, hanya saja warnanya monokrom.
Fitur Melimpah
Nah, fokus kedua dari All New Yamaha N-Max 155 selain urusan desain ada pada fitur. Jujur saja, All New Yamaha N-Max 155 tampil dengan fitur baru yang tergolong banyak.
Pertama, All New Yamaha N-Max 155 sudah dibekali dengan Smart Motor Generator yang membuat starter motor lebih halus, dilanjutkan dengan start stop system, dan juga traction control system. Belum selesai, All New Yamaha N-Max 155 juga dibekali dengan dual channel ABS, dan juga smart key system. Oiya, di laci terbuka yang berada di sisi kiri pengemudi juga terdapat power socket untuk mengisi daya gadget. Lampu hazard dan juga panel instrumen digital dengan switch control di dekat tuas rem kiri bisa kita temui di motor ini.
Dan fitur terakhir yang paling keren dari All New Yamaha N-Max 155 adalah munculnya Yamaha Motorcycle Connect alias Y-Connect. Fitur Y-Connect di motor ini menggunakan basiskoneksi bluetooth yang terbubung dengan smartphone. Aplikasi ini akan memberikan monitoring data seperti notifikasi telepon dan pesan, parking location terakhir, rekomendasi maintenance (Untuk oli dan aki motor), konsumsi BBM, dan juga notifikasi untuk malfungsi. Selain itu, sistem ini juga bisa menampilkan informasi daya smartphone kalian, dan notifikasi email. Jadi bisa dikatakan fitur ini membuat motor ini ojol friendly.
Spek Mesin & Varian
All New Yamaha N-Max 155 hadir dengan mesin 155cc SOHC VVA yang sebenarnya masih sama dengan pendahulunya. Mesin ini menghasilkan tenaga maksimal 15 PS pada 8.000 rpm dan juga torsi maksimal 14,4 Nm pada 6.000 rpm. Untuk varian, All New Yamaha N-Max 155 dilepas dengan 2 varian yaitu varian standar dan varian ABS/Connected. Perbedaanya, varian standar tidak akan mendapatkan fitur Y-Connect, Dual Channel ABS, Traction Control, dan Smart Key. Sedangkan versi ABS/Connected mendapatkan semuanya. Sayangnya, pihak YIMM belum mengumbar banderol dari motor Maxi Scooter mereka ini.
Jadi, dengan fitur baru dan juga improvement di sisi tampilan, apakah menurut kalian All New Yamaha N-Max 155 bisa bersaing lebih sengit dengan Honda PCX 150? Yuk sampaikan pendapat kalian di kolom komentar di bawah ini.
Banyak juga warganet yang mengomentari Yamaha N-Max baru.
AutonetMagz.com – Yamaha Indonesia yang digawangi oleh Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) nampaknya ingin habis – habisan di penghujung tahun 2019 ini. Setelah memperbaharui maxi scooter andalan mereka melalui All New Yamaha N-Max 155 dan memperkenalkan produk baru Yamaha XSR155, pihak YIMM juga membawa produk baru lainnya yaitu Yamaha WR155R. Sesuai dengan namanya, Yamaha WR155R masuk ke dalam segmen motor trail offroad atau trail enduro, namun spesifikasi yang diusung agak berbeda dengan rival yang sudah ada sekarang.
Desain & Fitur
Oke, seperti biasa, kita mulai pembahasan kali ini dengan melihat aspek desain terlebih dahulu. Berhubung Yamaha WR155R adalah sebuah motor trail, maka secara desain tentu tidak akan jauh berbeda dengan motor – motor trail pada umumnya. Yamaha WR155R menggunakan lampu depan halogen dengan bentuk housing yang sekilas mirip Yamaha MX-King versi lawas. Lampu sein halogen juga diberikan di motor ini, dan sudah ada lampu hazard pula.
Yamaha WR155R menggunakan spatbor depan ala motor trail yang panjang, dan di sisi samping ada shroud minimalis di sisi kanan dan kiri tangkinya. Jok di motor ini khas motor trail yang landai dan mengikuti bentuk body, serta buritannya yang meruncing dengan lampu minimalis. Untuk urusan fitur, Yamaha WR155R sendiri mendapatkan panel instrumen digital yang menampilkan speedometer, odometer, trip meter, rata – rata konsumsi BBM, indikator gigi, dan juga jam digital.
Spesifikasi Teknis
Nah, sebagai sebuah motor trail, maka poin penting yang diusung oleh Yamaha WR155R ada pada spesifikasi teknisnya. Yamaha WR155R dibekali dengan mesin 155cc SOHC VVA yang mana mirip – mirip dengan milik Yamaha XSR155. Mesin ini menghasilkan tenaga maksimal di angka 16,7 PS pada 10.000 rpm dan torsi maksimal 14,3 Nm pada 6.500 rpm. Nah, kalau kita bicara angka diatas kertas, jelas motor ini unggul dari sisi tenaga dan torsi kalau dibandingkan dengan kedua rivalnya dari Honda dan Kawasaki. Tapi, kalian perlu tahu bahwa capaian ini berbeda karena Yamaha WR155R punya kubikasi yang lebih besar 5cc, dan juga penggunaan teknologi katup variabel (VVA).
Oiya, Yamaha WR155R juga berbeda dengan kedua rivalnya karena telah menggunakan radiator sebagai sarana pendingin mesin, sedangkan rivalnya masih air cooled. Untuk urusan rangka, Yamaha WR155R mengandalkan model semidouble cradle, yang disokong dengan suspensi depan 41mm dan juga suspensi belakang linked-type monocross dengan gas, oil & adjustable preload. Untuk velg sendiri menggunakan model jari – jari berbahan aluminium yang dibalut dengan ban dual purpose. Untuk pengereman, Yamaha WR155R mengandalkan disc brake model wave baik di sisi depan maupun belakang.
Yamaha WR155R sendiri bakal dilepas dengan dua opsi warna yaitu biru khas Yamaha dan warna hitam. Harga dari motor ini sendiri ada di angka 36,9 jutaan Rupiah yang merupakan harga perkenalan untuk pemesanan online. Oiya, kalau kalian mau memesan Yamaha WR155R, kalian bisa memesan motor ini mulai hari ini jam 6 sore hingga 31 Januari 2020. Jadi, bagaimana menurut kalian sosok Yamaha WR155R?
AutonetMagz.com – Masih ingat kah kalian saat pertama kali Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) memperkenalkan sosok Yamaha Xabre hampir 4 tahun lalu? Kala itu, motor yang juga dikenal dengan nama Yamaha M-Slaz di Thailand tersebut cukup membuat geger dunia persilatan roda 2 di tanah air. Bagaimana tidak, sebuah motor naked nan bengis dengan karakter berkendara yang cowok banget dan suspensi USD serta lampu LED menjadi sebuah paket komplit yang susah ditolak. Sayangnya, harapan dan kenyataan memang susah sejalan bagi motor ini.
Dalam peluncuran trio motor 155cc terbaru di Jakarta kemarin, Manager Public Relation YIMM, Antonius Widiantoro menyebutkan bahwa kiprah dari Yamaha Xabre di pasar otomotif Indonesia bakal resmi berakhir. Kiprah dari motor berbasis Yamaha R15 v2 tersebut disebutnya akan selesai pasca stok unit motor ini sold out. Tak jelas kapan Yamaha Xabre berhenti diproduksi, namun yang jelas motor ini dalam beberapa waktu terakhir bak ‘pelengkap’ saja di dalam line up produk Yamaha. Kehadiran Yamaha MT-15 yang mengusung konsep mirip dan mesin lebih baru kian mengikis pasar dari Yamaha Xabre.
Jika mengacu pada harga jual di situs resmi Yamaha, Yamaha Xabre dipasarkan dengan harga 30,7 jutaan Rupiah OTR Jakarta. Angka tersebut jelas jauh lebih murah dibandingkan dengan Yamaha MT-15 yang dijual di angka 35,6 jutaan Rupiah OTR Jakarta. Tapi, jujur saja sosok Yamaha MT-15 memiliki bentuk yang lebih wah dan beraura MT-Series dibandingkan dengan Yamaha Xabre. FYI, Yamaha Xabre sendiri menggunakan mesin 150cc lawas milik Yamaha yang dahulu juga digunakan oleh Yamaha V-Ixion Advance. Mesin tersebut menghasilkan tenaga 16,3 PS pada 8.500 rpm dan torsi 14,3 Nm pada 7.500 rpm.
Beberapa selling value dari Yamaha Xabre yang di-highlight pada awal kemunculannya adalah suspensi depan menggunakan USD dengan laburan warna emas yang catchy. Lalu ada juga lampu LED di sisi depan, dan swing arm aluminium model banana di sisi belakang. Panel instrumen full digital dengan model inverted alias terbalik pun juga ada di motor ini. Bagi kalian yang ingin memiliki motor 150cc dengan tampilan yang bengis dan kaki – kaki yang mirip dengan Yamaha MT-15, maka Yamaha Xabre bisa menjadi alternatif yang menarik, setidaknya jika barangnya masih ada.
Nah, bagaimana menurut kalian, kawan? Apakah ada yang masih membidik motor ini? Yang jelas segera tebus saja sebelum kehabisan. Yang punya pengalaman dengan Yamaha Xabre juga boleh komen di bawah sob.
AutonetMagz.com – Jika kita klasifikasikan kendaraan roda dua yang dijual di kawasan ASEAN, termasuk di Indonesia, maka sebenarnya ada 2 kategori besar yang kita kenali. Pertama adalah Mocil alias Motor Kecil , dan Moge alias Motor Gede. Oke, klasifikasi ini jelas cukup personal dan selalu bisa dijadikan bahan debat, terutama jika sudah mendetail ke urusan spesifikasi. Namun kalian tentu setuju jikalau kami menyebut nama MV Agusta, maka yang langsung muncul di benak kalian adalah sebuah Moge yang cantik, bukannya mocil. Iya kan?
Tetapi, ada sebuah kabar menarik yang muncul beberapa waktu terakhir ini. MV Agusta yang selama ini masuk dalam jajaran pabrikan roda dua elit dengan motor kentjang nan cantik tersebut mulai terpikat dengan segmen motor berkubikasi kecil. Kabarnya, MV Agusta sedang mengerjakan motor – motor baru dengan range kubikasi antara 350cc hingga 500cc. Oke, mungkin bagi publik Indonesia angka tersebut sudah merujuk pada Moge, tapi sebenarnya tidak juga kalau kita melihat dari sisi spesifikasi. Mengutip informasi via Asphalt&Rubber, CEO dari MV Agusta yaitu Timur Sardarov telah mengkonfirmasi informasi mengenai motor 350cc hingga 500cc dari MV Agusta.
Nah, ide pertama yang muncul adalah menelurkan sebuah motor berkubikasi 350cc dengan model mesin 2 silinder. Namun, tidak menutup kemungkinan akan ada varian dengan kubikasi yang lebih kecil dari angka tersebut. MV Agusta sendiri masih akan terus berada di posisi sebagai pabrikan motor premium, namun disaat yang bersamaan ingin mendekatkan diri kepada konsumen di kawasan ASEAN dan India. Seperti yang kita ketahui bersama, konsumen di kawasan ini, termasuk Indonesia, cukup menggemari motor berkubikasi 250cc dan 300cc. Dan nampaknya peluang ini tidak akan disia-siakan oleh MV Agusta.
Salah satu modal berharga MV Agusta adalah jalinan kerjasama yang baru dibangun dengan mitra asal China. Loncin Motor Company telah setuju untuk menjalin kerjasama dengan MV Agusta guna mempermudah akses dari pabrikan asal Italia tersebut ke segmen 350cc hingga 500cc. Perjanjian antara MV Agusta dan Loncin sendiri memberikan tugas bagi MV Agusta untuk mengembangkan dan mendesain motor tersebut, sebelum nantinya Loncin yang akan bertugas untuk memproduksi dan juga mendistribusikan motor – motor MV Agusta tersebut ke pasar Asia.
Langkah seperti ini sejatinya bukan hanya dilakukan oleh MV Agusta, karena Harley Davidson pun juga sudah mengutarakan niat serupa beberapa waktu lalu. Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?
AutonetMagz.com – Mengendarai sepeda motor memang menjadi sebuah aktivitas harian bagi sebagian masyarakat di Indonesia, namun tak sedikit yang menjadikan kegiatan ini sebagai hobi yang bisa dinikmati. Nah, ternyata hobi berkendara dengan sepeda motor kini bukanlah spesifik untuk kaum adam saja, karena semakin hari semakin banyak kaum hawa yang juga menikmati hobi bermotor-ria.
Melihat potensi akan hal ini, pihak Royal Enfield Indonesia pun menggelar sebuah acara bertajuk ‘Girls Ride Out’. Sesuai dengan namanya, acara yang dimotori oleh Royal Enfield Indonesia ini menggandeng para wanita yang gemar berkendara dengan motor. Berkaca dari pengalaman, hampir di seluruh pasar otomotif dimana Royal Enfield berada, selalu saja ada komunitas pengendara wanita yang menggunakan motor Royal Enfield. Oleh karenanya, pihak Royal Enfield Indonesia menerapkan ide ini di Indonesia.
Oiya, Acara Royal Enfield ‘Girl Ride Out’ ini bertujuan untuk mempersatukan pengendara perempuan dari berbagai komunitas sepeda motor berukuran sedang hingga berukuran besar di Indonesia, jadi merk motornya beragam. Para peserta acara ini pun diajak riding bersama dan melakukan eksplorasi pada beberapa titik ikonik di kota Jakarta. Selain itu, panitia juga memberikan ruang bagi para riders tersebut untuk bisa berinteraksi satu sama lain. Tak lupa, Royal Enfield juga turut menyediakan rangkaian lengkap produk mereka yang dijual di Indonesia.
Unit tersebut bisa dicoba oleh para riders yang ikut ambil bagian di acara tersebut. Perjalanan yang ditempuh oleh peserta sendiri dimulai di Royal Enfield Pejaten dan finish di Bike Week Event. Tentunya acara semacam ini menjadi sebuah titik positif untuk pertumbuhan komunitas lady bikers di Indonesia. Tak lupa, pihak Royal Enfield juga menyematkan beberapa kegiatan menarik lainnya untuk para peserta. Salah satunya adalah sesi make up tutorial dan juga sesi tips & trick yang tentunya bermanfaat dan sesuai dengan peserta.
Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan? Adakah lady biker disini?
AutonetMagz.com – Sudah menjadi rahasia umum jikalau motor – motor KTM kini diproduksi di dua pabrik mereka yang ada di Austria dan juga di India. Untuk pabrik di India sendiri bertugas untuk memproduksi motor KTM berkubikasi kecil, sedangkan pabrik di Austria lebih berfokus untuk motor berkubikasi besar. Masih ada juga pabrik di Indonesia yang sampai detik ini belum jelas juntrungannya. Namun baru – baru ini pihak KTM telah resmi menambah 1 fasilitas produksi baru lagi, dan kini justru ada di China.
Nah, kalau sebelumnya KTM diproduksi di India, alasannya cukup jelas karena Bajaj memiliki saham di dalam kudu KTM. Sedangkan untuk pabrik perakitan di China, KTM sendiri membangun sebuah kongsian alias joint venture bersama dengan pabrikan lokal, CFMoto. FYI, bagi kalian yang masih asing dengan nama CFMoto, pabrikan asal Tiongkok ini didirikan di tahun 1989 silam, dan memang berfokus untuk memproduksi kendaraan roda dua dan juga ATV serta side by side ATV. Beberapa motor CFMoto juga punya desain yang khas, seperti CFMoto 150NK, CFMoto 250NK, serta CFMoto 650 GT. Yap, CFMoto tidak cuma memproduksi mocil saja, tapi ada mogenya.
CFMoto 650NK
Pabrik perakitan yang didirikan oleh JV antara KTM dan CFMoto sendiri berlokasi di Hangzhou, China yang berjarak sekitar 200 km dari Shanghai. Nah, pabrik perakitan ini akan memiliki kapasitas produksi sebanyak 50.000 unit per tahunnya, dimana angka tersebut masih bisa ditingkatkan menjadi 100.000 unit di masa depan. Kedua belah pihak telah memulai pembangunan pabrik prakitan ini di bulan Maret 2018 silam, dan akan selesai di tahun 2020 mendatang, tepatnya bulan Juni 2020. Untuk produksi, perusahaan JV ini akan mulai merakit motor KTM pada bulan September 2020 mendatang, jika sesuai rencana.
CFMoto 650GT
Lantas produk apa yang akan diproduksi di pabrik KTM di China ini? Jawabannya adalah KTM 790 Adventure dan juga KTM 790 Duke. Jadi, kedua motor yang awalnya diproduksi di Austria tersebut akan dialihkan ke pabrik di China. Artinya, pabrik KTM di Austria akan lebih fokus untuk menggarap produk KTM di kelas flagship seperti KTM 1290 Super Adventure ataupun KTM 1290 Super Duke GT dan Super Duke R. Lantas, pemilihan CFMoto sebagai mitra strategis dari KTM sendiri bukannya tanpa alasan. Sejak 2011 silam CFMoto telah menjadi supplier untuk KTM di China, dimana pabrikan lokal ini mengimpor dan melakukan CKD untuk merk KTM di China.
AutonetMagz.com – Pada tanggal 15 hingga 18 Desember 2019 lalu, Tim Redaksi AutonetMagz Bersama sekitar 9 media lainnya mendapatkan kesempatan mengikuti touring akhir tahun mengelilingi pulau Lombok Bersama PT. Piaggio Indonesia (PI) dan sekaligus mencoba beberapa line-up motor dari Piaggio Indonesia, seperti Vespa GTS 300 dan GTS150, Piaggio MP3, Aprillia Shiver yang baru saja diluncurkan, dan Moto Guzzi Bobber serta Moto Guzzi Roamer yang ikonik. Seperti apa perjalannnya? Ikuti terus artikel ini.
Hari Pertama
Nah, kali ini tim Redaksi AutonetMagz diwakili oleh @claudius Surya. Setelah berangkat subuh dari Jakarta, akhirnya kami tiba juga di Lombok, dan bertempat di Creazy Throttle Café, Mataram, perjalanan kami dimulai. Tim redaksi AutonetMagz pada kesempatan pertama ini mendapatkan unit Vespa Sprint 150 untuk dikendarai. Dan kesempatan ini merupakan blessed in disguise untuk kami, karena perjalanan menuju Rinjani Lodge di dekat gunung Rinjani sempat melewati beberapa jalan yang padat.
Alhasil, Vespa 150 cc kami masih dapat mengimbangi kecepatan konvoi yang didominasi motor-motor di atas 300 cc. Perjalanan terus menanjak sampai Rinjani Lodge dimana check point peristirahatan makan siang kami berada. Perjalanan yang didominasi oleh aspal mulus plus pace konvoi yang berkecepatan sedang sempat membuat kami agak mengantuk. Untungnya setelah dari Rinjani Lodge, tim redaksi AutonetMagz mendapatkan kesempatan untuk mencoba sang pionir skuter besar 3 roda, yaitu si Piaggio MP3 500, yang memberikan sensasi berbeda.
Menggunakan Piaggio MP3 memang membutuhkan pendekatan yang berbeda dari motor-motor kebanyakan, dikarenakan roda depan berjumlah 2. Artinya, traksi yang dihasilkan di sisi depan lebih baik, sekaligus sudut putar yang tidak selincah motor dengan 2 roda biasa. Selain itu, membawa Piaggio MP3 juga harus sedikit memperhatikan ‘racing line’ yang ingin kita lewati jika tidak ingin jalur motor melebar. Namun, dikarenakan traksi depan yang lebih baik, membawa motor ini jauh lebih ‘Pede’ untuk miring-miring merebah dibanding motor biasa. Sesampainya di Bukit selong yang sekilas mirip dengan Ayer’s Rock seperti di Australia, kami menuju ke hotel untuk menutup perjalanan di hari pertama.
Hari Kedua
Hari kedua, lagi-lagi diawali dengan bangun subuh untuk melihat sunrise di Bukit Selong, dan kali ini kami dapat kesempatan untuk mencoba si Vespa GTS 300 yang baru-baru ini diluncurkan. Surprisingly, motor ini menjadi teman setia kami di hari-hari berikutnya. Dari Hotel Nusantara di kaki Gunung Rinjani, kami melanjutkan perjalanan menuju Taman wisata Hutan Pusuk dan Sembalun yang dimana perjalanan menggunakan Vespa GTS300 ini sangat menyenangkan. Mengapa? Karena jalannya masuk ke hutan-hutan lindung yang hijau, teduh, namun penuh dengan kelokan-kelokan yang membuai.
Sepanjang perjalanan ini, memang konvoi beberapa kali berhenti untuk mengisi bensin, terutama untuk motor-motor berkubikasi besar seperti Aprillia dan Moto Guzzi, yang memang biarpun tankinya besar tetap membutuhkan konsumsi bahan bakar yang lebih banyak. Perjalanan lalu dilanjutkan menuju ke desa Sade, yaitu sebuah atraksi wisata yang menampilkan rumah asli suku Sasak yang merupakan suku asli pulau Lombok. Setelah puas berfoto di desa Sade Bersama seluruh line-up motor-motor Piaggio group, perjalanan dilanjutkan ke site pengerjaan Mandalika MotoGP 2021, di Kuta Mandalika, atau bagian Selatan dari pulau Lombok.
Setibanya di lokasi sirkuit, memang kita bisa melihat dan merasakan langsung persiapan yang sedang dilakukan untuk mendukung pagelaran MotoGP 2021 Mandalika ini. Akses menuju Mandalika sudah dihubungkan dengan jalur beraspal mulus yang lebar, dan jalur-jalur penghubung yang didominasi oleh aspal mulus. Selain itu pengerjaan sirkuit sudah masuk ke tahap pembuatan jalan sirkuit yang akan digunakan untuk penghelatan event. Hanya saja kami belum melihat maraknya infrastruktur pendukung di sekitar Mandalika, seperti Hotel-hotel, restaurant, dan sarana pendukung lainnya mengingat pagelaran ini hanya dalam hitungan 1-2 tahun lagi akan digelar.
Dikhawatirkannya jikalau sirkuit sudah selesai-pun, orang akan lebih banyak menginap di daerah Mataram dan sekitarnya yang sudah lebih matang infrastruktur pendukungnya. Tapi kembali lagi, mari kita lihat dan tunggu saja perkembangannya, moga-moga saja semuanya bisa berjalan tepat waktu sesuai jadwal. Hari kedua ini ditutup dengan beristirahat di Novotel Lombok yang terletak di tepian pantai Kuta, dimana kita akan bersiap untuk keesokan hari untuk kembali ke arah Utara menuju Sengigi.
Hari Ketiga
Di hari ketiga, perjalanan dimulai tidak terlalu subuh seperti 2 hari sebelumnya, dan pace dari konvoi juga jauh lebih cepat. Alasannya karena kami menargetkan untuk tiba di pelabuhan Teluk Kombal di daerah Sengigi untuk menyebrang ke Gili trawangan yang merupakan tempat penginapan berikutnya. Rute hari ketiga ini sendiri merupakan rute paling seru dan menarik dibanding kedua hari sebelumnya, karena dari Novotel menuju ke Selong Belanak melewati Bukit Sengkol, didominasi oleh jalan berliku yang menantang kemampuan pengendara dan motor untuk melewatinya dengan mulus.
Ditambah rute selanjutnya menuju Sekotong yang melewati bukit dengan pemandangan teluk-teluk Lombok dan garis-garis pantai yang menakjubkan ditambah kestabilan Vespa GTS300 dalam menaklukan tikungan, tanjakan, bahkan tanjakan tapal kuda 180 derajat benar-benar patut diapresiasi. Semakin kami mencoba Vespa GTS 300, semakin kami mengapresiasi kestabilan dan balance dari motor itu sendiri yang benar-benar mudah dikendarai namun tetap stabil di kecepatan tinggi, istilahnya, handlingnya benar-benar dewasa.
Di sepanjang jalan dari sekotong menuju ke teluk Kombal di Sengigi, hujan pun turun, yang menjadikan turing kali ini benar-benar sempurna dalam artian, panas dingin, kering hujan, pantai gunung sudah dilewati oleh para peserta. Sepanjang perjalanan menembus hujan, peran serta ASR (Anti Slip Regulation) di motor-motor Vespa dan Piaggio group sangatlah terasa, karena sistem akan mengatur penyaluran tenaga ke roda belakang jika mendeteksi ada slip pada roda yang berpotensi mencelakakan pengendara. Jadi biarpun jalan licin, kestabilan dan handling Vespa masih terjaga berkat fitur ini.
Puncak perjalanan yang sekaligus sesi terakhir turing, tim Redaksi AutonetMagz sempat berkejar-kejaran dengan 1 unit Vespa GTS300 lainnya, sebuah Aprillia Shiver, dan sebuah Piaggio MP3 melalui tikungan-tikungan menantang di daerah Sengigi. Dan mengejutkannya, Vespa GTS 300 sama sekali terasa tidak inferior dibandingkan lawan-lawannya yang memiliki kubikasi maupun output tenaga yang jauh lebih besar, ini dikarenakan high end power dari GTS 300 masih lumayan (Nafasnya cukup Panjang) sehingga menaklukan tikungan-tikungan cepat di kecepatan 60-80 km/jam masih bisa dilakukan dengan mumpuni.
Kesimpulan
Turing kali ini ditutup dengan berangkatnya tim media beserta kru Piaggio Indonesia ke pulau Gili Trawangan untuk menutup hari, dimana pengalaman mencoba jalan di Lombok menggunakan line-up dari Piaggio Grup amatlah berkesan untuk AutonetMagz, terutama setelah mencoba Vespa GTS cukup lama di sesi turing kali ini. Kami benar-benar menyadari makna GTS di Vespa GTS, yaitu Gran Turismo Sport, dimana Vespa GTS sangatlah cocok untuk melakukan perjalanan jarak jauh ala-ala Gran Touring, dan tetap memiliki esensi ‘Sport’ sebuah motor GTS.
AutonetMagz.com – Seberapa sering kalian melihat adanya pengendara motor yang berkendara kikuk dan nampak kurang berlatih namun berani memacu kendaraanya dengan kecepatan tinggi? Nah, sebenarnya mengendarai kendaraan bermotor di jalanan umum adalah sebuah tanggung jawab yang besar, dan tak bisa diremehkan. Namun, kita sadari bahwa saat ini masih cukup minim edukasi terkait skill berkendara roda dua. Dan hal ini dilihat pihak Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) sebagai peluang untuk mengasah skill berkendara konsumen mereka.
Tingginya antusiasme pecinta Aerox 155 VVA yang ingin memacu skutik berkarakter sport itu di lintasan sirkuit, telah tersalurkan di beberapa kompetisi yang disediakan Yamaha. Event itu juga menjadi ajang pembuktian akselerasi cepat Aerox 155 VVA yang diperoleh karena Power Weight Ratio (PWR) yang bagus. Dimulai di tahun 2018, Yamaha menggelar Aerox Fun Race yang merupakan kompetisi untuk pembalap lokal serta rutin menjadi bagian dari Yamaha Cup Race. Lalu baru-baru ini Yamaha memperkenalkan aktivitas lainnya yakni kompetisi ketangkasan yang dikemas dalam konsep time attack berdasarkan best time.
Bertajuk Aerox Fun Challenge, ajang ini ditujukan untuk mengasah skill berkendara dalam hal bermanuver dan cornering di sirkuit kecil dan berjarak pendek untuk konsumen Aerox 155 VVA. Skill bermanuver serta akselerasi dan kelincahan motor jadi penentu di ajang ini. Di sini para peserta pun dapat merasakan keunggulan Power Weight Ratio Aerox 155 VVA yang membuat motor tampil dengan performa mumpuni. Kompetisi Aerox Fun Challenge mendapatkan sambutan positif saat digelar di sirkuit Gokart Lamtoro Balekota Tangerang, Minggu 8 Desember 2019 lalu.
”Kami menggelar Aerox Fun Challenge untuk mewadahi para pengguna Aerox 155 VVA mengasah skill berkendaranya. Mereka dapat menyalurkan hobinya dan merasakan keunggulan Power Weight Ratio (PWR) Aerox 155 VVA. Performa skutik MAXI Yamaha berkarakter sport itu terbukti berkualitas tinggi dan memuaskan,” ungkap Yordan Satriadi, Deputy GM Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM). Para peserta Aerox Fun Challenge menjalani sesi latihan bebas dimana dibagi grup per 3 orang yang diberikan waktu 5 menit riding mendapatkan waktu terbaik untuk acuan klasifikasi. Di tahap klasifikasi tiap 3 peserta riding selama 5 menit lalu disortir berdasarkan best time dengan requirement 110% dari best lap of leader.
Sedangkan Peserta yang mempunyai best time di bawah requirement masuk kelas Advance sedangkan yang mempunyai best time di atas requirement masuk kelas Beginner. Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan? Ada yang ikutan?
AutonetMagz.com – Dunia otomotif roda dua memang secara keseluruhan tidaklah sedinamis roda 4 yang terdapat jauh lebih banyak merk untuk bersaing. Namun tetap saja, inovasi tetaplah dibutuhkan untuk menggairahkan pasar, dan biarpun bukan sang pionir, namun Piaggio MP3 sebagai produk trike (motor 3-roda) pertama dari Piaggio memanglah sensasional.
Sejak diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2017, Piaggio MP3 500 Business memang memiliki fans tersendiri, terutama orang-orang yang memang ingin tampil beda dan jatuh cinta dengan handling atau sensasi unik yang ditawarkan oleh motor 3 roda ini. Di touring media Bersama PT. Piaggio Indonesia (PI) di Lombok beberapa saat yang lalu, tim Redaksi AutonetMagz yang diwakili oleh @claudius Surya mendapatkan kesempatan untuk lebih dekat dan menggunakan motor unik ini. Jadi bagaimana detailnya? Simak artikel di bawah ini.
Eksterior & Desain
Secara eksterior memang Piaggio Mp3 ini terlihat besar, yang merupakan ciri khas sebuah skuter 3 roda. Motor ini memiliki bagian depan besar dan gagah. Model dual headlight juga cocok dengan garis desain motor ini, ditambah windshield yang cukup besar dan melengkapi desainnya. Grille besar dengan logo Piaggio di bagian bawah juga memberikan akses udara ke radiator plus suspensi uniknya. Suspensi Piaggio MP3 ini sendiri menciptakan sebuah benchmark di segmen sepeda motor 3 roda, karena umumnya 2 roda di depan ini dapat berbelok dengan kontrol dari steering handle.
Nah, di Piaggio MP3 ini bagian roda dapat miring menyesuaikan posisi bodi motor, istilahnya suspensinya dapat tilt and turn. Fleksibilitas suspensi ini dimungkinkan oleh adanya batang kantilever antara kedua suspensi yang dapat mendistribusikan sudut kemiringan kendaraaan ke kedua belah suspensi roda, ditambah setup suspensi yang pas, membuat mengendarai Piaggio MP3 terasa unik. Kedua roda depan meggunakan ukuran 13 inch dengan profil ban 110/70 dan rem cakram 258 mm untuk kedua ban depan. Sedangkan roda belakang menggunakan ban 14 inchi dengan profil 140/70 dan rem cakram 240 mm.
Pada bagian dek bawah juga kita bisa menemukan sesuatu yang unik, karena biarpun Piaggio MP3 dilengkapi oleh tuas rem depan dan belakang di bagian kiri dan kanan steering handle, Piaggio juga memberikan rem belakang yang dapat diinjak di sebelah dalam dek kanan dari motor. Mungkin ini warisan dari Vespa-vespa jaman dahulu yah, yang memiliki rem di kaki. Tetapi peletakkan pedal agak menggangu dan mengurangi luas dek untuk meletakkan kaki kita. Di bagian steering handle, seperti biasa, tuas-tuas pengoperasian motor, seperti tuas sein, hazard, lampu, dll sudah disematkan.
Ada tambahan tuas ‘Mode’ untuk merubah tampilan MID di panel instrument dan tombol untuk mengunci atau membuka mekanisme penguncian suspensi. Fungsi penguncian suspensi ini berguna untuk menjadikan motor ini seperti ‘Mobil’ ketika di dalam kondisi berhenti, jadi ketika tombol ditekan ke posisi ‘Lock’ maka kedua suspensi depan akan terkunci pada posisinya, dan kita tidak usah menurunkan kaki untuk mensupport berat motor yang memang ‘Berat’. Namun ketika gas kita punter dan motor mulai berjalan, ‘Locking’ ini akan otomatis terbuka dan roda dapat ‘tilting’ atau miring sesuai bodi motor.
Pada area panel instrument, sebenarnya tidaklah ada yang istimewa, karena indikator standar seperti kecepatan, putaran mesin, dan MID ada di sini, untungnya ukuran font dan cluster ini cukuplah besar, sehingga mudah dipantau di kondisi apapun. Untuk profil sampingnya , barulah terlihat sebenernya motor ini biarpun terlihat besar, tapi lebih dikontribusikan oleh body bagian depan yang memang besar. Sedangkan body samping ke belakangnya lebih ramping, namun tetap dengan kursi empuk yang bertingkat dan memiliki support di bagian panggul.
Jadi untuk pengendara maupun yang dibonceng tetap merasa nyaman di kondisi perjalanan apapun. Di bawah jok yang nyaman itu, ada ruang bagasi yang cukup luas untuk menampung 2 helm full face sekaligus pembukaan kursi sudah dilengkapi dengan hidraulik untuk menjaga posisi bukaan dan memudahkan akses. Pada bagian belakang, ciri khas sebuah big scooter tetap terlihat, lampu rem LED, dan spakbor besar menutupi roda belakang yang terlihat proporsional dengan keseluruhan desain motor. Hanya saja, andai desain belakangnya lebih agresif pasti bisa membuat keseluruhan desain motor jadi lebih atraktif.
Mesin
Untuk mesin sendiri, tipe yang dibawa Piaggio Indonesia untuk pasar kita adalah Piaggio MP3 500, biarpun di luar ada yang menggunakan mesin 350 cc, namun tidak tersedia di pasar kita. Mesin 4 tak 500 cc, SOHC berpendingin cairan ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 44.2 hp pada 7.750 rpm, dan torsi 47.5 Nm mulai 5.500 rpm berkat optimalisasi pada profil cam, aliran udara masuk, dan kompresi yang lebih tinggi (mencapai 11.5:1 dari mesin generasi sebelumnya yang 10.9:1). Angka-angka ini disalurkan ke roda belakang melalu transmisi CVT khas motor-motor matic jaman sekarang.
Riding Impression
Jadi bagaimana impresinya? Satu kata untuk menggambarkannya ‘Unik’ karena memang dengan 2 roda di depan, maka traksi lebih berlimpah, dan setup suspensi yang diberikan oleh Piaggio membuat kita merasa motor ini selalu napak, terutama di bagian Front end. Namun dengan 2 roda di depan, memang fleksibilitas dalam menikung agak terpangkas jika kita bandingkan dengan motor 2 roda (depan belakang) seperti pada umumnya. Sehingga mengendarai Piaggio MP3 ini kita harus lebih memperhatikan ‘racing line’ kita ketika menikung yang cenderung sedikit lebih lebar jika dibandingkan menggunakan motor biasa.
Suspensinya sendiri cenderung firm di bagian depan, dan lebih soft di belakang, dan uniknya lagi, dengan posisi riding standar saja sudah cukup menaikan rasa ‘pede’ kita dalam menikung, plus ditambah adanya ASR paling tidak dapat meminimalisir potensi slip ketika melintasi kondisi jalan licin. Dengan setup 2 roda 2 suspensi di depan ini yang kami kagumi adalah banyaknya feedback dari roda ke steering handle sehingga kita dapat merasakan kondisi jalan dan merespon kontrol dari kendaraan dengan baik, jadi bisa dibilang mengendarai Piaggio MP3 ini sudah dapat dikatakan ‘Fun’.
Sedangkan untuk penumpang sendiri amatlah nyaman, mirip seperti menaiki motor-motor cruiser, yang menawarkan kenyamanan di perjalanan jauh. Ini didukung oleh suspensi belakang yang soft dan kontur maupun ketebalan busa yang supportif untuk perjalanan jauh. Hanya saja memang dengan konfigurasi 3 roda seperti ini tidaklah terlalu fleksibel untuk berkendara di tengah-tengah lalu lintas yang padat seperti di kota-kota besar. Karena, motor ini cenderung membutuhkan celah yang agak lebar, mengingat dimensi motor ini sendiri lebih lebar bahkan dibandingkan motor-motor besar sekalipun.
Sedangkan untuk performa mesin, kami rasakan sudah cukup untuk menghela motor seberat hamper 260 kg ini. Memang, mesinnya tidaklah sehalus mesin-mesin i-Get modern dari Vespa dan Piaggio, namun tarikan bawah yang cukup halus beserta high-end power (nafas Panjang) yang bagus, motor ini mampu mengimbangi moge-moge 800-900 cc di kecepatan cruising 100 km/jam.
Kesimpulan
Jadi setelah mencoba si MP3 ini, kesimpulannya apa? Piaggio MP3 ini memang sebuah motor yang Unik, dan menawarkan sensasi berkendara yang berbeda dibandingkan motor-motor biasa. Dengan konfigurasi 2 roda di depan, dia memiliki grip front end yang melimpah meskipun sedikit mengorbankan kelincahan yang biasanya dimiliki oleh motor-motor 2 roda biasa. Impresi berkendara dan fisiknya sendiri cukup membuat motor ini sebagai salah satu pilihan terbaik untuk cruising atau touring jarak jauh.
Mengapa? karena motor ini cukup bertenaga dan nyaman untuk digunakan baik sendiri maupun berboncengan dengan tetap memiliki kepraktisan membawa barang untuk perjalanan jauh. Namun dengan kapasitas mesin 500 cc yang biarpun memiliki high end power yang bagus, pajak yang harus dibayarkan untuk Piaggio MP3 ini membuat harganya berada pada segmen yang eksklusif yaitu sekitar 300 jutaan, sekaligus menutup peluangnya untuk menggaet volume penjualan yang lebih baik.
AutonetMagz.com – Selain dikenal sebagai pabrikan yang ahli di segmen roda empat, pabrikan asal Jerman yaitu BMW juga dikenal memiliki kemampuan memproduksi kendaraan roda dua alias motor yang bertenaga namun juga eksotis. Nah, dengan kencangnya perkembangan elektrifikasi di segmen roda empat yang digalakkan oleh BMW via Divisi i mereka, BMW juga melirik peluang untuk memproduksi sepeda motor listrik. Lebih menarik lagi karena realisasi dari sepeda motor listrik ini bisa saja diwujudkan dalam waktu dekat ini.
Mengutip informasi via Cycle World, Bos dari BMW Motorrad, divisi roda dua BMW, yaitu Dr Markus Schramm menyebutkan bahwa sepeda motor listrik akan masuk akal untuk keperluan di perkotaan. “Sesuai dengan visi yang tertuang dalam BMW Vision DC Roadster Concept, kami melihat peluang untuk menggunakan tenaga listrik sebagai portfolio di masa depan”, ujar Schramm. Beliau juga menambahkan bahwa untuk keperluan penggunaan di perkotaan, pihaknya memungkinkan untuk memproduksi sebuah sepeda motor listrik dalam kurun waktu 5 tahun ke depan.
Sedangkan untuk keperluan lain seperti motor touring maupun motor offroad dan motor sport dengan teknologi listrik nampaknya masih belum akan diwujudkan dalam waktu dekat. Schramm menambahkan bahwa sepeda motor listrik menurutnya akan menjadi produk yang penting di masa depan, bukan sekedar menjadi sebuah alat transportasi namun juga untuk rekreasi dan gaya hidup. Schramm menegaskan lagi bahwa teknologi listrik pada sepeda motor untuk penggunaan dalam kota akan menjadi penting dalam kurun 5 tahun ke depan.
Seperti yang kami singgung sebelumnya, pihak BMW Motorrad sendiri sempat memperkenalkan sebuah motor listrik konsep yang diberi nama BMW Vision DC Roadster. Motor ini menggunakan tenaga listrik murni yang dibalut dengan body yang cukup sporty dan berbeda dengan motor lansiran BMW Motorrad yang pernah ada. Namun, uniknya tampilan dari BMW Vision DC Roadster ini membuat motor ini cukup kecil kemungkinannya untuk diproduksi massal, kecuali dalam jumlah yang sangat terbatas. Namun, teknologi yang diusung BMW Vision DC Roadster bisa saja diterapkan dalam bentuk produk lain dalam waktu dekat.
Jadi, bagaimana menurut kalian? Apakah kalian juga berharap BMW Motorrad segera memproduksi motor listrik?
AutonetMagz.com – Elektrifikasi memang menjadi salah satu fokus utama dalam sektor otomotif, baik di luar maupun di dalam negeri kita tercinta. Sudah cukup banyak kami membahas perihal elektrifikasi di segmen roda empat, namun bagaimana dengan roda dua? Eits, tak kalah menarik bro. Pemerintah melalui Kemenperin telah melakukan inisiasi pilot project pengembangan motor listrik di Indonesia, dimana ada salah satu perusahaan asal Korsel yang berminat untuk join. Dan perusahaan itu adalah LG.
Oke, mungkin kalian tahu dan mengenal perusahaan yang memiliki moto ‘Life’s Good’ tersebut, namun untuk kali ini LG yang kami maksud adalah LG Chemical yang merupakan sebuah entitas di dalam LG Corportation. Kemenperin melalui akun Twitter resminya menyebutkan bahwa LG Chemical berniat untuk berpartisipasi dalam pilot project pengembangan motor listrik. Nah, ketertarikan pihak LG sendiri dinayatakan saat Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menemui direksi dari LG Chemical beberapa waktu lalu di Jakarta. Salah satu sumbangsih yang ingin diberikan LG Chemical adalah menyediakan baterai motor listrik dengan skema battery swap.
Yap, kita semua tahu bahwa mengisi daya dari baterai kendaraan listrik merupakan sebuah polemik tersendiri karena memerlukan waktu yang jelas lebih panjang dibandingkan mengisi BBM di SPBU. Oleh karenanya, skema battery swap pun muncul dan menjadi salah satu solusi paling masuk akal untuk saat ini. Agus menambahkan bahwa LG Chemical dan rekanan lokalnya akan membangun fasilitas battery swap dan juga pengisian daya baterai di kawasan DKI Jakarta dan Tangerang. Sembari menunggu fasilitas tersebut siap, penukaran baterai bisa dilaksanakan di fasilitas pengisian daya di BSD Serpong, BPPT Serpong, dan BPPT Jakarta.
FYI, dari tadi kami menyebutkan pilot project pengembangan motor listrik di Indonesia, tetapi mungkin beberapa dari kalian belum mengetahui proyek ini. Jadi, proyek yang diinisiasi oleh Kemenperin ini menggandeng 8 perusahaan lokal yang memiliki kapabilitas di segmen ini. Kedelapan pabrikan itu adalah PT WIKA (GESITS), PT Tirangle Motorindo (VIAR), PT Migo Ebike Success (Migo), PT Juara Bike (Selis), PT Green City Traffic (ECGO), PT Terang Dunia Internusa (United Bike), PT Tomara Jaya Perkasa (Tomara), dan PT Volta Indonesia Semesta (Volta). Nah, kedelapan perusahaan ini bersama LG Chemical akan memulai gerakan motor listrik di Indonesia.
Surabaya, AutonetMagz.com – Jika kalian pecinta roda dua, maka salah satu kegiatan yang mengasyikkan adalah menghabiskan waktu bersama dengan tunggangan kalian. Nah, bagi kalian yang suka trabas alias offroad, tentunya memasuki musim penghujan seperti saat ini menjadi tantangan dan juga keasyikan tersendiri, apalagi hujan dan medan becek akan memberikan sensasi dan level yang berbeda dalam offroad. Kali ini, tim redaksi AutonetMagz kembali diundang untuk ikut dalam kegiatan offroad, dan kali ini bersama dengan Kawasaki.
PT Surapita Unitrans selaku authorized dealer Kawasaki untuk kawasan Surabaya mengajak tim Redaksi AutonetMagz untuk mencoba beberapa line up mereka di Bromo. Tim Redaksi AutonetMagz yang diwakili oleh kontributor kami Val Willson pun beranjak ke kaki gunung Bromo untuk mengikuti kegiatan ini. Nah, perjalanan sendiri dimulai dari kawasan Nongkojajar, Pasuruan dengan menempuh jalanan aspal sejauh kurang lebih 10 kilometer. Oiya, motor yang disediakan Kawasaki ada 3 macam, yaitu Kawasaki KLX150BF, Kawasaki KLX230 dan juga Kawasaki KLX230R. Selepas jalanan aspal, kami pun mulai masuk ke jalanan tanah, dimana medan ini cukup menantang.
Suspensi USD yang digunakan di motor offroad Kawasaki ini mampu meredam kontur jalan dengan baik, dan torsi yang mumpuni membuat medan bisa dilahap dengan mudah di awal perjalanan. Namun seiring berjalannya waktu, medan yang kami hadapi pun menjadi lebih ganas, dimana jalan licin dan berlubang semakin banyak, bahkan terdapat lubang dengan kedalaman 1 meter yang membentang sejauh 5 meter di dalam trek kami. Cukup banyak rider yang terperosok dan juga menepi karena medan yang cukup ganas. Perjalanan menuju ke pasir berbisik Gunung Bromo pun kami tempuh dalam waktu 4 jam lamanya.
Saat di Pasir Berbisik, tim Redaksi AutonetMagz juga mencoba impresi dari Kawasaki KLS150BF di jalanan pasir licin yang luas. Overall, Kawasaki KLX150BF memiliki handling yang tergolong jinak dan mudah dikuasai, sedangkan tenaganya juga masih mumpuni untuk medan offroad yang kami lalui. Motor ini menggunakan mesin 150cc dengan tenaga maksimal 12 PS pada 8.000 rpm dan torsi maksimal 11,3 Nm pada 6.500 rpm. Kaki – kaki dari motor ini sendiri menggunakan ban offroad dengan diameter 21 inci di sisi depan dan 18 inci di sisi belakang. Motor ini sendiri bisa menjadi opsi bagi kalian yang ingin mencoba trek offroad, namun masih berstatus newbie.
Jadi, bagaimana kalau menurut kalian, kawan? Yuk sampaikan pendapat kalian di kolom komentar di bawah ini. Ada yang suka trabas juga?
AutonetMagz.com – Awal tahun memang menjadi momen yang pas untuk menetapkan sasaran dan juga rencana selama setahun penuh. Selain itu, semangat yang masih menggebu-gebu juga menjadi sebuah alasan yang pas untuk memulai sebuah hal yang baru di awal tahun ini. Hal ini juga yang dilakukan oleh PT Piaggio Indonesia yang menjadi APM dari beberapa merk motor di Indonesia seperti Piaggio, Vespa, Moto Guzzi dan juga Aprilia. Kali ini, PT Piaggio Indonesia menyambut 2020 dengan sebuah program baru bertajuk “Live More With New You“.
Nah, program yang dicanangkan oleh pihak Piaggio Indonesia ini menawarkan beberapa paket menarik bagi kalian yang ingin memboyong pulang unit skuter matik lansiran Italia, baik Piaggio maupun Vespa. Ada beberapa produk yang masuk dalam program ini, diantaranya adalah Piaggio Medley 150 i-get ABS, lalu Vespa LX125, Vespa S125, Vespa Primavera 150 dan S150, Vespa Sprint 150 dan S150, lalu Vespa GTS Super 150 dan Super Tech 300 serta Vespa Primavera LE. Program penawaran ini sendiri berlaku untuk seluruh Indonesia, dan akan berlangsung hingga 31 Januari 2020 mendatang.
Adapun program ini akan menawarkan penawaran berupa beberapa genuine accesories ataupun parts untuk pembelian motor – motor di 42 diler dari Piaggio Indonesia. Sebagai contoh, kalau kalian membeli Vespa GTS Super Tech 300 ABS, maka kalian akan mendapatkan Vespa Genuine Helmet, lalu Brake lever, handlebar end, dan handgrip lansiran Rizoma. Selain itu, contoh lainnya jika kalian membeli Piaggio Medley 150 i-get ABS, maka kalian akan mendapatkan Piaggio Genuine Flyscreen. Paket aksesoris ini sendiri memiliki nilai mencapai 13,2 juta untuk Vespa dan 10,4 juta untuk Piaggio.
Menarik? Kalau kalian tertarik dengan penawaran ini, maka kalian bisa cek di diler – diler Piaggio Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia. Penawaran ini juga bisa kalian manfaatkan jikalau kalian sudah memiliki bidikan motor lansiran Piaggio Indonesia sebelumnya namun belum sempat untuk meminangnya. Program ini sejalan dengan Premiumization Roadmap Strategy dari PT Piaggio Indonesia, untuk terus berkomitmen memberikan layanan terbaik bagi pelanggan dalam keunggulan produk, jaringan diler, suku cadang, dan aksesoris, khususnya bagi pecinta produk Piaggio dan Vespa di Indonesia.
Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan? Yuk sampaikan di kolom komentar di bawah ini.
AutonetMagz.com – Memasuki tahun 2020 ini, pihak Astra Honda Motor (AHM) memberikan kejutan baru dengan menghadirkan generasi terbaru dari skutik mungil andalan mereka, yaitu Honda BeAT. All New Honda BeAT hadi dengan sejumlah ubahan yang kasat mata maupun yang tidak kasat mata. Lantas, dengan tampilan baru yang kini makin mirip dengan sang kakak yaitu Honda Vario, apa saja yang ditawarkan oleh All New Honda BeAT selain tampilan yang berubah? Mari kita kupas.
Jadi, pihak AHM baru saja memperkenalkan sosok All New Honda BeAT di Jakarta kemarin. Melihat urusan desain, maka cukup mudah menyimpulkan inspirasi desain All New Honda BeAT ini. Lampu depan dari All New Honda BeAT masih tetap one piece, namun ditarik lebih tajam ke sisi samping sehingga menjadi lebih keen look, eits, salah merk. Untuk lampu sein penempatannya masih di sisi atas, sehingga jika kita melihat dari sisi depan, model lampu All New Honda BeAT berbentuk V-shape seperti motor – motor matik Honda lainnya. Oiya, bentuk lampu ini kalau diperhatikan dari sisi samping cukup mirip dengan lampu Honda Vario eSP Old gen.
Bentuk sayap samping dari tameng depannya masih mencirikan Honda BeAT, yaitu langsing dan minimalis. Spakbor depan juga masih mepet dengan lampu utama, dan untuk velg sudah menggunakan desain baru dengan model palang Y. All New Honda BeAT menggunakan batok stang baru dengan spion yang juga baru. Sedangkan cluster di panel instrumennya sekilas mirip dengan versi lawas, namun dengan beberapa ubahan. Sebut saja iluminasi warna biru di dialspeedometer dan layar digital yang menggantikan warna orange di old gen. Selain itu, indikator lampu jauh, lampu sein, dan eco indicator diletakkan di sisi atas.
Pindah ke sisi samping, bentuk panel plastik di body All New Honda BeAT tentunya berbeda dengan versi lawas, pun begitu dengan cover dari knalpotnya. Untuk lampu belakang, kini All New Honda BeAT memiliki lampu yang bentuknya lebih tajam dan sporty, walaupun masih mengunakan bohlam biasa bukan LED. Lalu, selain model baru, apa ubahan pada All New Honda BeAT? Oke, ubahan yang tak kasat mata adalah penggunaan rangka baru yang dicomot dari Honda Genio. Rangka bernama eSAF (enhanced Smart Architecture Frame) ini diklaim membuat motor lebih lincah dan stabil, namun juga bisa memberikan ruang bagasi lebih besar.
FYI, kapasitas bagasi dari All New Honda BeAT mencapai 12 liter, yang mana naik 1 liter dari pedahulunya. Sedangkan tangki bahan bakarnya yang dahulu hanya 4 liter kini menjadi 4,2 liter. All New Honda BeAT juga dibekali dengan eco indicator dan juga power outlet yang berada di laci depan motor yang dilengkapi juga dengan penutup berbahan plastik. Untuk mesin, All New Honda BeAT menggunakan mesin 110cc eSP SOHC yang kini meningkat secara power dan torsi. Tenaga motor ini kini mencapai 6,6 kW pada 7.500 rpm, naik 0,4 kW dari versi lawas. Sedang torsinya ada di angka 9,3 Nm pada 5.500 rpm, naik hampir 1 Nm dari pendahulunya.
All New Honda BeAT juga masih diperlengkapi dengan fitur – fitur khas Honda lainnya seperti ISS, CBS, ACG Starter, Side Stand Switch dan Parking Brake Lock. Pihak Honda menjual motor ini dalam 3 varian, yaitu varian CBS dengan harga 16,4 jutaan Rupiah, varian CBS-ISS dengan harga 17,15 jutaan Rupiah serta varian CBS-ISS Deluxe Series seharga 17,25 jutaan Rupiah. Harga tersebut adalah OTR untuk kawasan Jakarta ya. Oiya, selain All New Honda BeAT, pihak AHM juga memperkenalkan All New Honda BeAT Street yang hanya berbeda di bentuk stang saja. Motor ini dihargai 17,15 jutaan Rupiah OTR Jakarta, tapi tanpa ISS.
Jadi, bagaimana tanggapan kalian terkait sosok All New Honda BeAT ini?
AutonetMagz.com – Walaupun sudah diperkenalkan sejak beberapa waktu lalu, namun sosok New Yamaha N-Max belum diberi price tag alias label harga oleh pihak Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), setidaknya hingga beberapa waktu lalu. Kalau kalian membuka situs resmi dari Yamaha Indonesia, maka kalian tidak akan menemukan harga jual dari New Yamaha N-Max versi Connected alias ABS. Namun, pihak YIMM telah merilis harga resmi dari New Yamaha N-Max versi Non ABS. Berapa? Ternyata naik 1,2 juta.
Nah, kebetulan di situs resmi milik Yamaha Indonesia masih memajang Yamaha N-Max versi lawas beserta dengan harga jualnya. Untuk Yamaha N-Max non ABS versi lawas dibanderol dengan harga 28,295 juta Rupiah OTR Jakarta. Sedangkan untuk New Yamaha N-Max dengan tipe yang sama dibanderol dengan harga mencapai 29,5 jutaan Rupiah. Artinya, harga jual dari New Yamaha N-Max versi terbaru naik sekitar 1,205 juta Rupiah. Lantas, dengan kenaikan harga 1,2 juta Rupiah, apa saja yang bisa kita dapatkan pada sosok New Yamaha N-Max ini? Jelas, yang pertama adalah tampang baru yang lebih fresh dibanding pendahulunya, walaupun nggak beda jauh.
Perbedaan tampang paling mencolok ada pada buritannya yang kini menjadi lebih sporty, plus ada lampu belakang LED. Selain itu, New Yamaha N-Max juga memiliki smart motor generator yang membuat starter motor menjadi lebih halus. Fitur lain yang ditambahkan adalah start stop system yang akan mematikan mesin saat idle dalam waktu tertentu dan memenuhi beberapa kondisi tertentu. New Yamaha N-Max juga diperlengkapi dengan lampu hazard, yang membuat beberapa orang akan mengira motor ini adalah moge padahal bukan. Selain itu, New Yamaha N-Max juga diperlengkapi dengan power outlet di sisi depan dan switch control di handle bar sebelah kiri untuk MID.
Lantas, apakah worth menambah 1,2 jutaan Rupiah untuk menebus New Yamaha N-Max dengan sejumlah tambahan fitur tersebut? Keputusan itu kembali ke kalian. Nah, kalau New Yamaha N-Max versi non ABS ini naik 1,2 jutaan, kalian tidak bisa menerapkan kenaikan harga yang sama untuk versi ABS. Mengapa? Karena New Yamaha N-Max versi ABS mendapatkan beberapa fitur lain yang lebih komplit, selain juga mendapatkan update seperti varian non ABS. Untuk New Yamaha N-Max ABS/Connected mendapatkan tambahan fitur Y-Connect, Dual Channel ABS, Traction Control, dan Smart Key. Tentunya ada tambahan biaya diluar 1,2 juta yang akan menaikkan harga jualnya.
”Setelah meluncurkannya di akhir tahun 2019 lalu, kami lanjutkan dengan informasi yang sudah dinanti-nantikan oleh konsumen yaitu harga. Kami harapkan All New Nmax 155 akan memberikan kebanggaan bagi konsumen yang ingin memiliki skutik elegan dan modern. Selain itu memenuhi kebutuhan mereka dengan kualitasnya yang berkelas serta mendukung gaya hidup,” papar Yordan Satriadi, Deputy GM Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM). Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan? Kira – kira berapa harga varian N-Max kalau menurut prediksi kalian? Ada yang sudah membeli motor ini?
Buat yang ingin tahu lebih mengenai Yamaha N-Max baru 2020, simak video first impression review nya di bagian atas artikel ini.